Bagaimana Mengontrol Asma
Pada tahun 2005, WHO memperkirakan 255 meninggal akibat serangan asma diseluruh dunia dan angka ini akan meningkat sebanyak 20 % pada sepuluh tahun mendatang.
Kata “asthma” berasal dari bahasa yunani yang berarti “ sukar bernafas”. Berarti ashma merupakan gangguan secara kronik pada saluran nafas yang menimbulkan gejala sesak nafas, mengi dan batuk. Hal ini disebabkan oleh penyempitan dari saluran nafas akibat kontraksi otot – otot yang melingkari saluran pernafasan, selain mengkerut juga terjadi peradangan di sekitar selaput lender saluran akibatnya produksi lendir menjadi meningkat, sering kali kelebihan produksi ini kita kenal dengan sebutan Dahak atau latinya disebut Sputum.
Biasanya saluran pernafasan yang di miliki oleh penderita ashma memiliki sifat sangat peka terhadap rangsangan, tetapi kekhasan ini bukan satu –satunya penyebabterjadinya ashma tetapi ada yang disebut dengan factor pencetus seperti allergen, infeksi, olahraga, polutan dan stress.
Asma dapat di control dengan Asthma control test ( ACT ). Tes ini mencakup variable – variable : keterbatasan dalam beraktifitas, sesak nafas, gangguan tidur malam hari, penggunaan obat pelega, serta tingkat control pasien. Bila pasien hanya mendapat kan nilai 5 berarti tidak terkontrol, sedangkan 25 berarti terkontrol total.
Apa tanda – tanda kondisi asma terkontrol :
1. tidak ada gejala harian asma
2. tidak ada gejala asma di malam hari
3. tidak membutuhkan obat lagi
4. fungsi paru normal
5. tidak ada kebutuhan kunjungan ke IGD
6. tidak ada kekambuhan ( eksaserbasi )
7. tidak ada keterbatasan aktifitas.
Disadur dari kompas 9 oktober 2008
No comments:
Post a Comment