Thursday, April 26, 2007

Konsumsi Soft Drink Berlebihan Bisa Pacu Osteoporosis


JAKARTA--MIOL : Sebuah hasil penelitian di bidang kesehatan mengungkapkan data menarik bahwa kebiasaan minum soft drink secara berlebihan dapat mempercepat seseorang mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis, selain faktor kurangnya aktivitas fisik serta minimnya masukan zat kalsium.

"Hindari kebiasaan merokok, alkohol, kafein serta soft drink," kata dokter Tanya TM Rotikan dari Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Senin dalam lokakarya yang membahas "Terobosan Baru Dalam Ilmu Kesehatan Tulang."

Tanya mengungkapkan bahwa soft drink menjadi salah satu faktor yang mendorong pengeroposan tulang karena minuman ringan yang dikonsumsi secara berlebihan ini mengandung karbon yang menghambat penyerapan zat kalsium.

Ia mengatakan pula bahwa kafein yang terdapat dalam kopi--apalagi jika diminum secara berlebihan-- akan mengeluarkan kalsium secara berlebihan.

Sementara itu alkohol merusak tulang dan menyebabkan pola makan yang tidak teratur sehingga timbul gangguan kecukupan zat gizi dalam makanan.

Pada acara yang diselenggarakan PT Fonterra Brands Indonesia yang menghasilkan susu Anlene tersebut, dokter Tanya menyebutkan sekalipun di Indonesia belum diketahui secara tepat jumlah penderita osteoporosis, sebagai perbandingan di Amerika Serikat terdapat 28 juta penderita yang sedikitnya mengakibatkan terjadinya 1,5 juta kasus patah tulang setiap tahunnya.

Untuk mengatasi kasus pengeroposan tulang ini, ia menyarankan agar masyarakat untuk lebih memperhatikan gaya hidup mereka serta menata kembali pola makannya.

"Osteoporosis dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih aktif bergerak, cukupnya paparan sinar matahari dan cukupnya masukan kalsium yang disesuaikan dengan usia, masing-masing (orang, red)," katanya.

Ia menjelaskan, pada umumnya penderita osteoporosis tidak menyadari gangguan kesehatan yang mereka alami. Kondisi itu baru disadari bila mereka menderita patah tulang sehingga baru kemudian menghubungi dokter.

Selain patah tulang, gejala osteoporosis juga bisa ditemukan bila tubuh makin pendek atau makin membungkuk, timbulnya nyeri tulang, serta secara kebetulan ditemukannya gambaran radiologik yang khas.

Di tempat yang sama, Manajer Pemasaran Fonterra Brands Indonesia Baskorohadi Sukatmo menyebutkan susu berkalsium tinggi dapat mencegah terjadinya gangguan tulang ini.

"Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kalsium dalam tulang, yang membuat tulang menjadi tipis, keropos dan mudah patah," kata Baskorohadi Sukatmo.

diambil www.depkes.go.id.
Kangkung Si Pengusir Racun . . .

Kangkung termasuk sayur yang sangat populer. Biasa dibuat tumis, cah, atau lalap. Kangkung ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan.

Tanaman kangkung berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan, Australia, dan Afrika. Di Cina, sayuran ini dikenal sebagai weng cai. Di negara Eropa, kangkung biasa disebut swamp cabbage, water convovulus, atau water spinach.

Bertha (36), ibu beranak dua, tinggal di Temanggung, Jawa Tengah, punya cerita. Suatu hari, saat sedang menyantap makanan, tiba-tiba ia merasa pusing, mual, mata berkunang-kunang. Keringat dingin pun bercucuran di sekujur tubuhnya. Ia langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Dokter puskesmas mendiagnosis, ia mengalami keracunan makanan.

Untunglah Bertha teringat peristiwa keracunan yang dialami suaminya setahun lalu. Obat-obatan yang diberikan dokter urung diasupnya. Ia malah mengambil 500 gram akar, batang, dan daun kangkung. Kangkung yang telah dicuci bersih itu diblender dengan segelas air, lalu diminum. Setelah mengonsumsi 2 gelas jus kangkung, Bertha merasakan tubuhnya pulih kembali. Ia mengaku, resep ini secara tak sengaja ia dapatkan di sebuah toko buku di Yogyakarta.

Secara khusus Dr. Setiawan Dalimartha, Ketua II Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT), mengutarakan bahwa langkah yang dilakukan Bertha cukup tepat.

Kangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu membawa zat berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan menetralkan racun di tubuh.

Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat. Di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke, Papua, kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual ke pasar.

Tumbuh Cepat

Kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-kangkungan. Merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih.

Terna semusim dengan panjang 30-50 cm ini merambat pada lumpur dan tempat-tempat yang basah seperti tepi kali, rawa-rawa, atau terapung di atas air. Biasa ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 m di atas permukaan laut.

Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans ini terdiri dan dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air terletak pada warna bunga.

Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih.

Perbedaan lainnya pada bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar daripada kangkung darat. Warna batangnya juga bebeda. Kangkung air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat putih kehijau-hijauan. Lainnya, kebiasaan berbiji.

Kangkung darat lebih banyak bijinya daripada kangkung air itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang.

Mengandung Vitamin

Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis, tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung.

Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik), sedatif (obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukkan dan menenangkan.

Tanaman bernama daerah kangkueng (Sumatera), pang pung (Nusa Tenggara), kangko (Sulawesi), utangko (Maluku) ini enak rasanya dan memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Selain vitamin A, B1, dan C, juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol.

Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok ?tanaman penyembuh ajaib?. Di negara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir.

Manfaat Lain Kangkung

1. Mengurangi haid

Bahan : 1/2kg daun kangkung segar.

Pemakaian : Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Lalu, tuangkan air 1/2 gelas, berikutnya saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari sekaligus.

2. Mimisan

Bahan : Seikat daun kangkung segar.

Pemakaian : Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Tambahkan sedikit gula, seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari.

3. Sakit kepala

Bahan : Seikat daun kangkung segar.

Pemakaian : Daun segar direbus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Minum air hasil rebusan.

4. Ambeien

Bahan : Segenggam akar kangkung.

Pemakaian : Akar kangkung dicuci, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum 2 x 1/2 gelas.

5. Insomnia

Bahan : Daun kangkung.

Pemakaian : Sering-sering makan tumis kangkung tanpa batang.

6. Sakit gigi

Bahan : Segenggam akar kangkung, 1/2 sendok teh cuka

Pemakaian : Rebus akar kangkung dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya sekaligus 1 kali sehari

7. Melancarkan air seni

Bahan : Segenggam akar kangkung.

Pemakaian : Akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.

8. Ketombe

Bahan : Seikat daun kangkung

Pemakaian : Rendam daun kangkung semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Lakukan setiap hari.

9. Sembelit, mual bagi ibu hamil

Bahan : Seikat daun kangkung.

Pemakaian : Makan tumisan sayur kangkung.

10. Gusi bengkak

Bahan : 200 gr akar kangkung.

Pemakaian : Akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan digunakan untuk kumur-kumur. Lakukan berulang-ulang.

11. Kapalan

Bahan : Getah kangkung.

Pemakaian : Bagian yang menebal diolesi getah kangkung. Lakukan setiap hari.

12. Kulit gatal karena eksim

Bahan : Daun kangkung segar secukupnya.

Pemakaian : Daun kangkung dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5 menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit. Lakukan setiap hari.

13. Digigit lipan

Bahan : Daun kangkung.

Pemakaian : Daun kangkung dicuci bersih, tambahkan garam secukupnya. Giling sampai halus, bubuhkan di tempat yang sakit, lalu dibalut.

diambil. www.depkes.go.id

Sunday, April 22, 2007

Pilih Saja Dokter Yang Sepi . . .

Sebagaimana halnya kiat dokter menghadapi pasien, cara pasien menghadapi dokter yang mengobatinya pun ikut menentukan ke-sembuhan penyakitnya.

Dokter yang seharusnya menyembuhkan, setelah menulis resep, bisa saja memunculkan penyakit atau persoalan baru pada pasiennya bila antara dokter dengan pasiennya tidak nyambung.

Seperti apa sajakah itu ?

Beda dokter Indonesia dengan dokter asing adalah dalam hal waktu. Rata-rata dokter kita kelewat sempit waktunya untuk memeriksa pasien secara legal artis, secara ikut aturan medik. Tidak ada di dunia dokter yang dalam seharinya memeriksa ratusan pasien seperti di Indonesia.

Tidak mungkin beres dan benar di mata medis, dokter sebrilian apa pun kalau dalam sehari harus memeriksa pasien sebanyak itu. Di semua negara, jumlah pasien yang boleh diperiksa dalam sehari dibatasi oleh undang-undang. Itu dimungkinkan karena sistem kesehatan di negara maju, dokter digaji penuh oleh pemerintah untuk bisa hidup memadai sebagai dokter hanya dengan berpraktik di satu institusi.

Dokter kita harus cari tambahan sendiri dan praktik sore hari, sebab gajinya tak memadai untuk standar profesinya. Dokter kita rela menjadi kutu loncat dari klinik ke klinik lain agar banyak meraih sabetan tambahannya.

Krisis waktu

Kerja profesi medis seruduk sana seruduk sini, kendati kini dengan undang-undang kedokteran yang baru sudah mulai dibatasi, tetap saja bakal berdampak buruk pada pasien, kalau jumlah pasien yang diperkenankan diperiksa masih melebihi kemampuan fisik, mental, maupun rasa sosial seorang dokter.

Bagaimana seorang dokter masih bisa akurat memeriksa dan mendiagnosis kalau sudah waktunya jam tidur masih memeriksa pasien, misalnya.

Di negara maju, dokter yang melakukan tindakan (bedah, persalinan, kedaruratan medik) tidak diperkenankan lagi melakukan praktik harian. Dengan demikian tetap terjaga konsentrasinya dalam melakukan tugas profesinya. Namun, dengan pengetatan itu pun kasus malapraktik masih juga terjadi. Apalagi melihat sepak terjang praktik rata-rata dokter kita. Sepandai-pandai tupai melompat, akan terjatuh juga. Itulah maka kasus malapraktik di Indonesia tidak pernah berkurang.

Oleh karena bobot kerja rata-rata dokter kita melebihi enduran fisiknya, kesabaran mentalnya, dan ketahanan batinnya, banyak pasien tidak puas bertemu doktennya. selain hasil terapinya bisa jadi dinilai gagal, kurang sempurna, atau mungkin malah berkomplikasi.

Memang tidak semua kasus ketidakpuasan pasien akibat ulah dokter. Cara kerja minimalis, rendahnya penghargaan terhadap profesi, alitnya honorarium, adalah faktor-faktor yang menjadikan dokter kita seolah tidak profesional. Bahkan seorang profesor kita pun, pernah dibicarakan akibat bobot kerjanya melebihi kemampuan profesionalnya, sehingga bisa sampai kecolongan luput mendiagnosis yang selayaknya bila dalam kerja profesi normal bisa dilakukannya.

Sekali lagi, penyebab tidak profesionalnya rata-rata dokter kita, sebagian besar lantaran waktunya sempit untuk mendiagnosis pasien. Anamnesis (wawancara) yang seharusnya khusuk, sabar, dan cermat diamati, baru beberapa detik saja pasien bicara, ada dokter yang sudah selesal menulis resepnya.

Mungkin masih elok bila itu untuk kasus batuk-pilek sehari-hari, tetapi tidak untuk kasus berat. Sesungguhnyalah sebagian besar diagnosis penyakit harian yang datang ke kamar praktik dokter sudah bisa dipetik dari anamnesis.

Bagaimana dokter mengorek keluhan pasien, membimbing pasien untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya. Bagaimana pula dokter pandai memilah yang subjektif dengan yang objektif, lalu menghimpun bukti-bukti medis, melakukan pemutihan fakta dan keluhan medis, sehingga seperti halnya seorang detektif, dalam waktu singkat, dokter sudah bisa mencium bau sebuah penyakit tertentu pada pasiennya.

Untuk itu perlu waktu yang tidak sempit dalam melakukan anamnesis. Kunci keberhasilan dokter ditentukan oleh kualitas anamnesis. Tanpa anamnesis yang sempurna, diagnosis bisa meleset, dan bisa jadi pasien merasa tidak puas, kendati mungkin saja sembuh. Kita tahu, karena sebagian besar penyakit sehari-hari bersifat menyembuh sendiri (self-limiting diseases).

Narrative Medicine

Sekolah dokter tidak persis mengajarkan bagaimana kiat melakukan anamnesis. Padahal, teknik menganamnesis kunci keberhasilan praktik dokter.

Dokter bertangan dingin sebagian ditentukan pula oleh bagaimana dokter secara berempati, selain bersimpati, mau mendengarkan keluhan pasien, dan tidak rajin menyela saat pasien mengungkapkan keluhannya.

Profesi dokter itu juga sebuah seni (art). Kiat dokter mendekati pasien, banyak ditentukan oleh kecerdasan dokter dalam mendengar keluh-kesah pasien. Dokter yang bisa ikut merasä«¡n keluhan pasien, lalu menerjemahkan keluhan itu ke dalam bahasa medik, seperti itulah awal kesuksesan dokter bertangan dingin.

Kenyataannya, dokter modern semakin kurang sentuhan (High tech, low touch), dan telemedicine, terapi jarak jauh, tanpa melihat tanpa menyentuh pasien, kian menjadikan praktik kedokteran terasa kering sentuhan. Bukankah kebutuhan pasien juga ingin disapa, rindu pula diperlakukan bukan seperti mesin mobil? Sayang akibat sempitnya waktu membuat dokter alpa memberikannya, dan kebanyakan dokter melakukan peran menjadi seperti montir mobil.

Melihat fakta yang meresahkan seperti itu, ada gerakan untuk mengajarkan kembali dokter untuk cerdas mendengar pasien. Mengajarkan ulang bagaimana dokter menyimak riwayat penyakit pasiennya, bersikap penuh tenggang rasa terhadap pasien. Caranya, dengan kiat, dengan sebuah sikap seni narrative medicine.

Narrative medicine diterima sebagai sebuah disiplin baru yang menekankan keterampilan mendengar dan menulis untuk membantu para pekerja medis memahami lebih baik kondisi pasiennya. Bagaimana pekerja medis menyediakan waktu cukup untuk sepenuhnya mendengar.

Bagaimana membangun program percakapan dalam sebuah disiplin medis. Bagaimana tajam dokter membayangkan perasaan sakit pasien dan membangun rasa empati terhadap kesukaran-kesukaran yang pasien hadapi.

Itu maka, menjadi dokter yang bik adalah menjadi dokter yang cerdas menyimak pasiennya (?Being a good doctor is listening,? ujar Dr. Barry Bub). Kenyataannya, sukar bagi dokter di negara sedang berkembang seperti di Indonesia untuk bisa seelok itu.

Pilih Saja Dokter yang Sepi

Faktanya di kita memang sudah seperti itu. Pasien berbondong-bondong mencari dokter yang praktiknya laris.

Bisa jadi memang dokternya bertangan dingin. Namun, bila melihat cara kerja dan sikap profesinya dalam memeriksa sudah jauh melampaui batas kemampuan profesionalnya, ada ancaman terjadi musibah medis.

Bukankah tanpa disengaja bisa saja terjadi musibah, seperti salah periksa, salah menulis resep, salah tindakan, keliru mengoperasi (ginjal kiri yang sakit yang dibuang malah ginjal kanan, misalnya), hanya gara-gara praktiknya melebihi kemampuan fisik dan mentalnya ?

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para kolega, kalau memberikan ceramah kesehatan, saya menganjurkan agar berpreferensi tidak ke dokter yang praktiknya melebihi kapasitas kemampuan wajar seorang manusia, bila kasusnya bukan yang berat dan memerfukan kecerdasan seorang dokter ahil banget.

Sebut saja untuk persalinan normal. Tak perlulah mencari dokter senior yang pasiennya ratusan. Persalinan normal bisa ditolong oleh bidan sekalipun, buat apa cari perkara memilih dokter yang kesohor ? Dampaknya bisa buruk karena dokter yang pasiennya banyak, waktunya berharga. Bisa terjadi penanganannya kurang akurat, mungkin teledor, atau menganggap kasus enteng saking sudah seringnya melakukan tindakan yang sama (menolong bersalin, bedah usus buntu, katarak), sehingga ceroboh. Nasib buruk bila kita jadi korbannya. Kejadian bakal seperti itu sangat masuk akal medis.

Sebaliknya, dokter yang tidak begitu laris kalau kasusnya bukanlah kasus berat, mungkin mengerjakannya lebih teliti, lebih care menangani pasien, sehingga musibah yang berisiko terjadi bila memilih dokter sibuk, mungkin tidak terjadi.

Jadi maksudnya, agar bisa memuaskan dalam berobat, ada baiknya bertemu dengan dokter yang bisa nyambung kalau diajak ngomong medis. Sebagian dari kesembuhan penyakit ditentukan pula, kalau bukan menjadi kunci, oleh nyambung tidaknya pembicaraan dokter dengan pasiennya. Dan tentu itu tidak boleh berarti asal nyambung yang ngalor-ngidul ngomong saham, gosip, atau politik, tetapi harus soal penyakit.

di ambil dari http://www.depkes.go.id. ditulis oleh Dr. Handrawan Nadesul, Dokter Umum

Saturday, April 21, 2007

TELAPAK TANGAN
BUKAN TERMOMETER


Menempelkan telapak tangan ke dahi di Buyung atau si Upik bukan cara tepat untuk menggolongkan suhu badannya panas, normal, atau dingin. Naiknya suhu tubuh bukan serta merta petunjuk ia harus diminumi obat turun panas.Dr. Paul Zakaria daGomez, ahli imunologi dari RS Harapan Kita, menguraikan duduk persoalannya, termasuk kapan obat turun panas diperlukan.

Setiap hari televisi menyuguhkan pelbagai macam iklan obat penurun panas. Semuanya mengklaim serba cespleng! Orang tua mana yang tidak cemas kalau anaknya menderita panas? Nomor satu pasti buru-buru mencari obat penurun panas, entah dari lemari obatnya sendiri, beli di warung, atau minta tetangga.

Setiap kali anak kita tidak enak badan, pasti gerakan refleks kita langsung menempelkan tangan ke dahi atau lehernya. Tapi telapak tangan sebagai alat pengukur panas sebenarnya bersifat sangat subyektif. Artinya, ia tidak dapat digunakan sebagai patokan untuk menggolongkan apakah suhu seseorang panas, normal, atau dingin.

Seseorang dengan metabolisme tubuh rendah atau menderita anemia di mana suhu tangannya lebih dingin, akan lebih peka bila meraba seseorang yang suhu tubuhnya tinggi dibandingkan dengan mereka yang metabolisme tubuhnya normal dan suhu tangannya lebih hangat. Karena tingkat metabolisme dan mekanisme sirkulasi darah tiap individu bervariasi, sudah tentu mengukur suhu badan seseorang dengan punggung telapak tangan tidaklah tepat.

Karena itu setiap keluarga hendaknya menyediakan termometer air raksa yang harganya relatif murah. Alat pengukur panas ini lebih bisa diandalkan. Dalam keadaan sangat mendesak data tersebut bahkan bisa langsung dikonsultasikan ke dokter lewat telepon.

Mekanisme kekebalan
Suhu rata-rata tubuh normal dan sehat seseorang menurut beberapa peneliti barat seperti Becquerel dan Berscher (1835) dan Wunderlich (1868), adalah 37 C. Suhu tubuh normal seseorang sesungguhnya bervariasi tergantung pada waktu pengukuran (pagi, siang atau malam), tempat pengukuran (dalam rongga mulut, di ketiak, atau dalam dubur), faktor usia serta tingkat metabolisme (sebelum atau sesudah makan, sebelum atau setelah melakukan aktivitas fisik). Pengukuran suhu dengan termometer lewat rongga mulut atau dubur akan lebih tepat daripada lewat ketiak.

Suhu tubuh paling rendah pada pagi hari (5.00 - 6.00) dan paling tinggi senja hingga malam hari. Perbedaan antara suhu terendah dan tertinggi bervariasi, sekitar 0,3 C-1,5 C. Semula perbedaan itu diduga hanya karena perbedaan cuaca, suhu serta kelembapan saja, ternyata juga karena faktor irama diurnal (saat tidur dan melek) yang berkembang sejak usia 1 - 2 tahun dan berlangsung terus seumur hidup.

Suhu tubuh rata-rata orang dewasa di bawah 37 C. Seorang peneliti, Horvath SM dkk. pernah meneliti 54 orang dewasa muda (usia 23 tahun) selama beberapa bulan dengan kesimpulan, nilai rata-rata suhu rongga mulut pada pagi hari 36,5 C dan malam hari 36,8 C. Peneliti lain, Dinarello dan Wolff dari Inggris melaporkan, hasil penelitian pada sembilan orang dewasa mudah (22 tahun), dalam seharinya rata-rata suhu badan mereka 36,6 C dengan nilai terendah 36,4 C dan tertinggi 36,8 C. Suhu rata-rata rongga mulut orang tua lebih rendah daripada orang muda, tetapi suhu duburnya sama.

Padahal suhu anus biasanya lebih tinggi daripada suhu rongga mulut. Perbedaan ini sangat bervariasi. Pada orang muda, suhu lubang keluaran itu rata-rata 0,56 C lebih tinggi daripada suhu rongga mulut.

Pada anak usia kurang dari 12 tahun, suhu tubuh waktu malam hari sering lebih tinggi, rata-rata 37,4 C. Sebagai pedoman kasar, suhu tubuh anak yang tidak melebihi 38 C (antara 36 C - 38 C) tidak perlu dirisaukan karena belum merupakan indikasi untuk diberi obat penurun panas. Karena sebenarnya suhu yang agak panas malah diperlukan untuk pertumbuhan dan sebagai salah satu mekanisme untuk mempertahankan tubuh dari serangan infeksi atau masuknya benda asing ke dalam tubuh.

Hal ini pernah dikemukakan oleh seorang ahli imunologi - infeksi dari Belanda, van den Meer. Kemudian, ia mengingatkan hendaknya pemakaian obat penurun panas terlalu dini berarti tidak memberikan kesempatan pada tubuh untuk melaksanakan fungsi mekanisme pertahanan tubuh (kekebalan). Kalau jamur yang sedang tumbuh (misalnya pada oncom dan tempe) menghasilkan panas dan membutuhkan kalori, demikian pula manusia. Tumbuh kembang anak lebih pesat daripada orang dewasa sehingga secara otomatis menghasilkan panas lebih banyak pula.

Menurunkan panas tanpa obat
Untuk mengatasi demam, lebih baik mengusahakan dulu dengan menyeka seluruh permukaan tubuh beberapa kali (terutama sewaktu suhu tubuh meningkat) dengan handuk kecil dibasahi air hangat. Tindakan ini akan melancarkan sirkulasi darah dan membuka pori-pori kulit sehingga memberikan kesempatan panas keluar dari tubuh ke lingkungan sekitarnya. Ruang ventilasi yang baik di mana udara berlangsung secara teratur atau kamar ber- AC, sangat dianjurkan untuk merawat penderita demam.

Pakaian yang sudah basah karena keringat hendaknya segera diganti dengan yang kering. Sebaiknya dari katun yang lebih mengisap keringat, bukan yang sintetis. Bila usaha ini tidak berhasil dan suhu badan mencapai 38 C, barulah penderita diberi obat penurun panas (anti- piretika). Dosis obat penurun panas jenis asetaminofen, yang umum dijual di warung atau apotek seperti Tempra, Panadol, Parasetamol, dll adalah 10 mg/kg berat badan/hari dibagi 3 dosis (diminum 3 kali sehari).

Bila sudah diberi obat penurun panas dua kali tetapi suhu badan tetap belum turun juga, berkonsultasilah ke dokter. Mungkin demam yang diderita bisa karena infeksi bakteri yang agak berat yang tidak bisa mengandalkan mekanisme kekebalan tubuh atau obat penurun panas saja, tapi memerlukan obat antibiotika. Biarlah dokter yang menentukan pemilihan obatnya.


diambil dari :www.indomedia.com/Intisari/byprod/arkes2.htm
Estimasi lamanya pemakaian kateter

Kateter merupakan suatu alat yang dimasukkan kedalam uretra sampai ke vesica urinary. Sebenarnya kateter terbuat dari material tertentu, dimana material tersebut menentukkan berapa lama alat tersebut bisa tetap berada di dalam tubuh pasien.

1. kateter yang menggunakan bahan yang terbuat dari plastik digunakan hanya untuk periode yang singkat ( dibawah 1minggu ), karena bila lebih kateter tersebut menjadi tidak fleksibel.

2. kateter yang terbuat dari bahan latex atau rubber, dapat dipertahankan di tubuh pasien dengan jangka waktu 2 sampai 3 minggu.

3. kateter yang terbuat dari bahan silicon, mempunyai waktu yang lebih lama dan digunakan pada pasien yang membutuhkan pemasangan kateter yang lama, biasanya dapat dipertahankan 2 sampai 3 bulan. Kelemahannya.....otomatis barang bagus pasti.......................................mahal.

4. kateter dengan bahan dari PVC, dapat dipertahankan di dalam tubuh pasien dengan jarak waktu 4 sampai 6 minggu, bahan ini lembut dan nyaman untuk uretra.

Yang terpenting disini bukan lamanya alat tersebut berada didalam tubuh pasien, tetapi bagaimana alat tersebut dapat meminimalkan penderitaan pasien. Otomatis perlu adanya peran perawat dalam melakukan perawatan pada alat tersebut untuk mencegah jangan sampai alat tersebut menjadi sumber infeksi bagi pasien.
Ketika Si Kuku berbicara banyak Hal.

Kuku merupakan bagian dari jari, tanpa adanya kuku maka manusia akan mengalami kesulitan ketika mengambil benda yang kecil seperti jarum yang terletak di atas kaca. Perubahan pada Kuku terkadang dapat memberikan arti yang bermakna untuk menjelaskan suatu penyakit tertentu. Ini beberapa temuan di kuku yang menyertai penyakit tertentu.

1. Garis BEAU, merupakan alur melintang sejajar dengan lunula, sering kali menyertai suatu infeksi atau penyakit hati atau ginjal. Kelainan ini disebabkan penyakit yang menghambat pertumbuhan kuku atau menghentikan pertumbuhan kuku untuk interval pendek.

2. Pita Mae, guratan – guratan putih yang melintang pada kuku, terjadi akibat keracunan arsen yang menahun atau penyakit atau penyakit sistemik akut.

3. Kuku Lindsay sering disebut dengan “kuku setengah - setengah “, bagian proksimal dasar kuku keputihan sedangkan bagian distal berwana kemerahan atau merah muda. Penyakit ginjal menahun dan azotemia biasanya sering disertai dengan kelainan kuku jenis ini.

4. Kuku Terry, dasar kuku putih 1 – 2 mm batas distal kuku. Sering dijumpai pada sirosis dan hipoalbunemia.

5. koilonikia, disebut juga kuku sendok. Lempeng kuku tipis dan timbul depresi mirip mangkuk. Sering ditemui pada pasien dengan anemia zat besi dan sering juga disebabkan oleh iritan pada kuku tersebut.

Wednesday, April 11, 2007

Tanya jawab Tentang :Pencegahan luka dekubitus dengan trauma tulang belakang dan DM


Terima kasih kepada ibu yunita sari atas jawabannya, smoga aja jawaban beliau dapat menambah pengetahuan kita untuk memberi yang terbaik bagi pasien di Indonesia.

Pertanyaan

saya ingin bertanya karena anda lebih berpengalaman dalam perawatan luka tersebut. saya agak kesulitan melakukan pencegahan pada pasien yang trauma tulang belakang,ini disebabkan kesulitan untuk dilakukan mobilisasi dan apa mungkin posisi lateral inklin diterapkan pada keadaan tersebut.mungkin ibu yuni bisa memberi solusinya.

pada derajat 2 dan 3 luka dekubitus bagaimana perawatan luka yang baik. karena disini masih simpang siur. ada yang melakukan kompres betadine atau cairan yang lain atau cukup kompres NaCl saja.

saya pernah merawat pasien dengan luka dekubitus pada area belakang kepala tetapi pasien tersebut sangat "sulit" dikendalikan DM nya.akibatnya luka tersebut menjadi sulit untuk sembuh. pertanyaan saya apakah kita harus menurunkan gula darah sewaktu sampai 110. atau mungkin ada toleransi gula darah untuk penyembuhan luka?


Jawab

untuk pasien SCI ( spinal cord injuri) penanganan pencegahan untuk luka tekan memang agak sulit, managemen perubahan posisi pasien akan tergantung dari daerah injury yang terkena. apabila pasien merasa nyeri dan terlebih lagi mengalami servical injury, maka lakukan perubahan posisi yang pasien bisa mentoleransi. yang perlu diperhartikan, pada saat pasien diposisikan lateral, jangan sampai daerah trochanter pasien langsung mengenai kasur, karena daerah trochanter merupakan daerah yang sangat menonjol dan beresiko besar untuk terkena luka tekan. agar tidak langsung terkena daerah trochanter, pada saat diposisikan lateral, posisikan pinggul dan lutut pasien agak fleksi ( apabila tidak ada kontraindikasi). hal lain yang perlu diperhatikan untuk mencegah luka tekan adalah kondisi kulit and nutrisi. karena pasien susah utk bergerak, biasanya kulit menjadi lembab, ini perlu dimonitor kelembabapannya karena kelembaban bisa mengakibatkan maserasi pada pasien. selain itu,support nutrisi jg ptg untuk pencegahan luka tekan pada pasien SCI

untuk perawatan luka dekubitus. sebenrnya yang lebih baik untuk balutan luka diantara betadin dan NaCl adalah balutan dengan Nacl . Namun yang perlu digaris bawahi, balutan dengan NaCl tidak boleh lebih dari 8 jam durasinya, karena bila lebih dari 8 jam, ini medium yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri. disisi lain, betadin sebenarnya bersifat toksik untuk luka pasien, namun apabila perawat dan RS tidak memungkinkan untuk penggantian balutan setiap 8 jam, betadin lebih dianjurkan untuk digunakan, dengan persyaratan diencerkan terlebih dahulu.

kemudian untuk sedikit bercerita, saya kebetulan mendapatkan konsep perawatan luka tekan yang berbeda dengan diindonesia. jadi biasanya disini, kalau tidak ada infeksi, pinggir luka dibersihkan pertama kali dengan tap water (air yang dimasukan ke penyemprot, seperti penyemprot disalon ), lalu disemprotkan pada luka, lalu selanjutnya dibersihkan dengan normal saline. menurut hasil penelitian tap water efektif dalam pemebersihan luka pasien. (dijepang perawat memakai tap water karena standar kualitas airnya memang sangat tinggi , air kran aman diminum oleh manusia), namun saya ragu, kl diindonesia memakai tap water apa bagus atau tidak, soalnya swaktu dulu saya kuliah diyogya , ada peneltian oleh dokter heru di UGM, air disana banyak mengandung bakteri terutama E.coli. jadi mungkin perawatan luka memakai tap water sepertinya tidak direkomendasikan di INdonesia.
kemudian, apabila luka pasien terkena infeksi, pertama kali bersihkan dengan iodine yang diencerkan, lalu dengan normal saline, lalu balutan.

kemudian tentang luka tekan pada pasien DM, kunci pertama yang sangat penting memang pada pengendalian gula darahnya dulu. menurut pengalaman disini, penyembuhan luka akan sangat sulit bila kadar gula darahnya tidak dipertahankan dalam rentang normal.

Tuesday, April 10, 2007

12 Makanan Yang Menyehatkan

ini lho 12 makanan yang menyehatkan yang saya kutip dari kompas.com, moga aja membantu bagi orang yang sedang diit.

Beberapa makanan kaya akan protein atau serat. Sedangkan jenis makanan lain mengandung mineral dan vitamin tetapi miskin protein. Jadi cara untuk melengkapi kebutuhan tubuh akan nutrisi yang penting adalah dengan mengonsumsi variasi makanan. Berikut 12 makanan yang bisa memenuhi kebutuhan gizi Anda:

1. Alpukat
Memang benar buah ini tinggi akan lemak, tetapi alpukat mengandung lemak tak jenuh golongan monounsaturated (rantai tunggal), yang baik untuk mengurangi risiko kanker, serangan jantung dan diabetes. "Alpukat dibutuhkan untuk meregenerasi jaringan dan darah, menstabikan gula darah dan bagus untuk penyakit kelainan jantung," kata Ed Bauman, Ph.D, ahli gizi dari Bauman College. Menurutnya, alpukat juga sumber serat yang baik (11-17 gram perbuah) dan sebagai sumber lutein, jenis antioksidan yang dibutuhkan untuk kulit dan mata yang sehat.

2. Apel
"Satu apel setiap hari akan menjauhkan Anda dari dokter," kata Jonny Bowden, Ph.D, penulis buku The 150 Healthiest Food on Earth. Apel memang kaya akan antioksiden quercetin dan catechin, yang akan melindungi tubuh dari kerusakan sel, yang artinya akan mengurangi risiko terjadinya kanker dan penyakit jantung, apalagi kalau apel dimakan dengan kulitnya.

Penelitian juga menunjukkan apel mengandung lima kali lebih banyak polyphenol dibandingkan dengan daging. Kandungan serat yang terdapat pada apel dan kulitnya juga dua kali lebih banyak dibanding buah lain, seperti anggur, jeruk atau buah persik.

3. Bluberi
Buah ini merupakan bintangnya anti penuaan kulit. Bluberi kaya akan antioksidan, terutama anthocyanins yang telah terbukti meningkatkan penglihatan dan fungsi otak. Penelitian juga menunjukkan makan bluberi bisa menghambat kerusakan pada proses koordinasi dan ingatan seiring dengan proses penuaan.

Bukan hanya itu saja, buah-buahan berwarna ungu kehitaman ini juga bisa mengurangi peradangan yang disebabkan oleh penyakit kronis seperti alzheimer dan parkinson hingga diabetes dan penyakit jantung. Studi lain menunjukkan bluberi juga efektif sebagai anti kanker.

4. Kubis atau Kol
Dalam dunia sayur mayur, keluarga Brassica (brokoli, kubis, bok choy, dsb) termasuk paling diminati. Sayuran ini mengandung zat yang disebut dengan indoles yang menurut riset mampu mengurangi risiko kanker secara menakjubkan. "Mengonsumsi kubis lebih dari satu porsi setiap minggunya bisa mengurangi risiko terjadinya kanker usus pada pria hingga 66 persen," kata Bauman. Selain itu, kubis juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membunuh bakteri dan virus.

5. Ikan dan Minyak Ikan
Rajin mengonsumsi ikan akan membantu Anda mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, alzheimer, stroke, diabetes dan rematik. Selain itu, variasi lemak yang terdapat dalam ikan juga bisa meredakan gejala depresi.

Asosiasi Jantung Amerika menyarankan agar para orang dewasa mengonsumsi dua ikan dalam seminggu, terutama ikan dari laut dalam, seperti salmon atau sardin yang kaya akan omega-3.

6. Bawang putih
Selain menurunkan kadar kolesterol, menurut Bauman, bawang putih juga menghambat terjadinya penyumbatan arteri. "Dua atau tiga siung bawang putih perhari bisa mengurangi serangan jantung pada setengah dari pasien penyakit jantung," katanya. Bawang putih efektif sebagai anti bakteri dan kuman, juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stres dan infeksi.

7. Jamur
Jamur telah digunakan sejak berabad lampau dalam dunia pengobatan timur, terutama karena khasiatnya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terutama jamur jenis maitake, shiitake dan reishi.

Bahkan jamur juga banyak dipakai dalam pengobatan tradisional di Asia untuk terapi kanker karena jamur mampu menangkal efek racun dari kemoterapi dan radiasi. Masih kurang? Studi yang dilakukan ilmuwan Jepang menunjukkan makan jamur shiitake secara teratur akan mengurangi kolesterol dalam darah hingga 45 persen.

8. Kacang Almond
Almond mengandung serat dan lemak tak jenuh monounsaturated, keduanya terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol. Menurut Food and Drug Administration (FDA), mengonsumsi 1,5 ons kacang, termasuk almond, bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Meski kacang almond relatif tinggi lemak dan kalori, studi menunjukkan makan kacang almond bisa mengurangi berat badan. Kandungan protein, serat dan lemak tak jenuh di dalamnya akan menimbulkan rasa kenyang.

9. Telur
Telur mungkin adalah sumber protein terbaik di bumi. Ia mengalahkan susu, daging atau kedelai dalam hal kandungan protein. Kebanyakan orang takut makan telur, khususnya kuning telur karena khawatir kadar kolesterolnya naik. Padahal kuning telur mengandung choline yang akan melindungi hati dan fungsi otak. Lagipula, makan telur satu-dua butir perhari tidak terbukti menaikkan kadar kolesterol.

10. Buah Delima
Selama ini tak banyak orang yang tahu kalau buah delima merupakan sumber antioksidan terbaik, bahkan lebih baik dari anggur merah dan teh hijau. Secara teratur mengonsumsi jus delima terbukti bisa mengurangi plak yang menyumbat aliran darah yang sering menyebabkan stroke dan penyakit jantung. Dalam jangka panjang, konsumsi jus buah delima akan menghambat proses penuaan dan melindungi tubuh dari terjadinya kanker.

11. Anggur Merah
Sedikit jumlah alkohol setiap hari akan menjaga kesehatan jantung dengan cara menaikkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mengurangi risiko penggumpalan darah. Anggur merah juga mengandung antioksidan reservatrol dan saponin yang berguna untuk jantung. Tetapi tetap jangan berlebihan, karena minum alkohol lebih dari satu kali perhari akan membuat tekanan darah naik.

12. Cokelat
Ketika bicara cokelat, semakin pahit, semakin sehat, paling tidak dari sisi kesehatan. Manfaat cokelat berasal dari flavonol dan antioksidan (juga terdapat pada strawberi, anggur merah, dan apel). Sebenarnya, hanya kakao asli yang mengandung flavonols. Jadi pilihlah cokelat yang mengandung kakao lebih banyak (lebih dari 60 persen). Dark cokelat merupakan jenis cokelat yang memiliki kalori lebih sedikit dibanding yang lain. Jika dimakan dalam jumlah secukupnya, Anda akan mendapat manfaat berupa berkurangnya kolesterol jahat (LDL).

Friday, April 6, 2007

hati - hati dengan kegemukkan

gemuk pada bayi bikin kita gemes melihat dan selalu ingin memeluknya. tapi gemuk pada orang dewasa siapa yang tahan melihatnya......kegemukan selain menyulitkan orang tersebut juga berdampak pada kesehatannya.

Di brasil kegemukkan menciptakan kesulitan tersendiri ketika pasien yang kegemukkan akan memeriksa kesehatannya.Alat-alat kesehatan standar yang ada di rumah sakit kurang mendukung pemeriksaan orang gemuk, karenanya mereka diarahkan untuk datang ke Jockey Club, itu satu-satunya tempat yang memiliki peralatan yang cocok," kata juru bicara kementrian kesehatan untuk kota Rio. Praktek kesehatan tersebut mendapat kritikan dari para aktivis yang menilai tindakan tersebut sebagai hal yang memalukan.(kompas.com)

jockey club, merupakan tempat pacuan kuda dimana semua kuda akan diperiksa dahulu kesehatan tubuhnya, alasan kenapa orang gemuk harus dilakukan pemeriksaan ditempat tersebut karena alat tomograph yang biasanya dipakai pada kuda umumnya lebih kokoh dan lebih besar dari alat di rumah sakit umum.

setelah di demo akhirnya pemerintah mewajibkan setiap rumah sakit di kota itu membeli alat kedokteran yang bisa dipakai oleh orang gemuk.

kasihan benar ya dah gemuk di periksanya di tempat yang tidak layak pula......

Thursday, April 5, 2007

Mengapa mencuci tangan itu perlu.

Setiap perasat atau tindakan keperawatan pasti didahulukan dengan mencuci tangan lalu di akhiri dengan mencuci tangan. Ini sih ngak asing bagi perawat.......anak sekolahan juga tahu kalo itu tapi ngak semua perawat tau kegunaan mencuci di awal dan di akhir mungkin hanya sebahagian saja yang tau.

Ini hanya review saja, bahwa mencuci tangan di awal merupakan tindakan pencegahan penularan penyakit yang ditransmisi perawat ke pasien. Sedangkan mencuci tangan di akhir berguna memutuskan transmisi kuman dari pasien ke perawat atau dari perawat kepasien yang lainnya......binggung ngak...paling mudah sih dikasi contoh.

Misalnya gini, perawat S melakukan perawatan pada pasien A, setelah selesai tindakan pada pasien tersebut lalu perawat A berpindah kepasien B tanpa melakukan cuci tangan lagi.....pasti anda sudah tau kelanjutannya....so pasti perawat A ini menjadi agent penular ke pasien B,artinya si pasien B ini telah mendapatkan bonus bibit penyakit dari pasien A...bisa anda bayangkan kalo anda menjadi pasien yang No.10 yang akan dilakukan tindakan oleh perawat tanpa perawat tersebut mencuci tangan terlebih dahulu........

Ngomong – ngomong, kuman apa aja nih yang bisa ditularkan oleh tenaga kesehatan kepasien, yang pertama MRSA (Methicilin resistant staphylococcus aureus ) merupakan kuman yang tidak berbahaya bagi orang yang sehat tetapi bisa menyebabkan infeksi pada pasien atau orang yang imunnya lemah, kuman ini mempunyai sistem pertahanan yang oke banget...artinya ia sangat mudah bermutasi dan pilihan antibiotik pada kuman tersebut terbatas, kuman yang kedua enterobakteria Beta-laktamase, yang ketiga A. Baumannii dan yang ke empat P.aeruginosa. ke empat kuman ini merupakan kuman yang paling sering ditemukan ditangan tenaga kesehatan.

Jadi gimana nih memutuskan mata rantai penular tersebut, otomatis anda di haruskan mencuci tangan bila menyentuh pasien.ini merupakan tindakan yang paling “sederhana” tapi juga sangat efektif. Sederhana menurut anda.....he....he.... mungkin saya akan malu kalo saya bilang sederhana….kenapa? ketika kami di tes cara mencuci tangan dengan menggunakan larutan yang mengandung fluorescent kemudian dilihat dibawah lampu fluorescent, terlihat tangan kami yang tidak merata tersapu cairan tersebut,dan dokter bruno pun tersenyum melihat kami…..oh ya dr. bruno merupakan ahli dibidang epidemiologi dan infectious risk management pada Central Hospitalier Regional Universitas de Lille ( C.H.R.U.), Prancis.Ia merupakan tentor atau pembimbing training kami di sana.

Data yang didapat dari penelitian beliau dan rekannya, disebutkan bahwa infeksi MRSA terbanyak terdapat diruangan ICU…..kenapa?ini disebabkan diruang ICU banyaknya tindakan invasive yang dilakukan pada pasien. Kita ibaratkan jaringan tubuh merupakan area yang steril dengan pertimbangan medis maka dilakukan tindakan pemasangan cateter urin,intubasi trachea, pemasangan CVC, pemasangan NGT dan lain lain. Akibatnya kita membuka area yang seharusnya terlindungi menjadi port de entri kuman ini lah yang menjelaskan kenapa angka infeksi MRSA dan kuman lainnya menjadi sangat tinggi di ICU. Saya tidak mencantumkan angka berhubung saya belum meminta izin pada beliau jadi harap maklum.

Sosialisasi mencuci tangan dan action serta evaluasinya membutuhkan waktu 3 tahun.....lama amir ya, dari hasil tersebut terlihat infeksi menjadi menurun dan menjadi meningkat kebersihan tangan perawat, tenaga kesehatan lainnya, serta mahasiswa kedokteran dan perawat tetapi tidak berlaku pada profesi dokter. Apakah dokter tersebut kurang pengetahuannya tentang infeksi nosokomial tentu tidak, hasil diskusi mereka ( kelompok infeksi control)mengambil kesimpulan bahwa ini lebih pada attitude….sehingga solusi mereka bukan mengingatkan ataupun menghukum tetapi memberikan cairan antiseptic yang mudah dikantongi oleh mereka sehingga tidak perlu mencari – cari dimana perawat meletakkan antiseptic tersebut istilahnya “tinggal buka langsung lep” kayak iklan sosis gitu lho.

Ini sedikit tips bagi anda manager ruangan untuk mengamprah cairan anti septic dan mengontrol apakah perawat pelaksana melakukan tindakan mencuci tangan.

Misalkan anda mempunyai cairan antiseptic untuk cuci tangan sebanyak 300 ml, dosis penggunaan 3 ml, standar mencuci tangan di ruangan anda misalnya ICU sebanyak 100 x/24jam/pasien,berapa hari kah cairan tersebut habis?

Rumus yang di pakai : dosis penggunaan(ml)/ jumlah cairan antiseptic (ml) x jumlah hand washing (24jam/pasien).

3 ml/300ml x 100/hr/pasien = 300ml/hr/pasien / 300ml = 1hari/pasien.

Artinya cairan antiseptic tersebut harus habis dalam 24 jam,bila tidak berarti ada perawat yang mungkin tidak melakukan cuci tangan pada hari tersebut.

Note: cuci tangan di ICU C.H.R.U adalah sebanyak 46x/24jam/pasien

Moga aja perawat lebih memahami pentingnya cuci tangan bagi pasien dan diri sendiri
Efek terlambat bagi staf yang lain

Siapa yang tidak pernah terlambat, pasti diantara kita pernah terlambat masuk kantor dengan alas an macet di jalan ataupun dengan alasan yang mungkin bikin kening berkerut. Bagi pihak kantoran yang hanya satu shift kerja tidak terlalu bermasalah, tapi bagi kita perawat atau petugas yang mempunyai shift jaga lebih dari satu mungkin akan bermasalah.

Kenapa hal ini bisa menjadi masalah, kita akan buktikan setelah pesan – pesan berikut ini……kok malah jadi ke iklan.

Oke deh kita buktikan dengan hitungan matematika…..padahal matematika merupakan pelajaran yang paling saya hindari kalo masih disekolahan, ngak nyangka rupanya bisa bermamfaat juga buat saya.

Kita anggap saja perawat A selalu berdinas pagi dan mempunyai kebiasaan terlambat, telah sering ditegur oleh atasan tetapi tetap enjoy aja…mungkin dia telah terpengaruh dengan iklan rokok tersebut. Masuk kantor atau ruangan jam 8.00 wib, tetapi ia selalu masuk jam 8.15 wib dengan alas an mengantar anak sekolah.

Kalau dilihat terlambat 15 menit mungkin tidak terlalu memberi makna kalau hanya dilihat secara sekilas.

Sekarang kita hitung apa kerugian yang akan di alami oleh staf yang berjaga malam tersebut.

Dinas pagi dimulai : 8.00 – 14.00 atau 6 jam kerja.
Dalam seminggu adalah 6 hari kerja efektif sedangkan minggu libur.

Bila seminggu 6 hari kerja maka : 15 menit x 6 = 90 menit dengan kata lain dalam seminggu ia telah menambah jam kerja dinas malam sebanyak 1 jam 30 menit.

Ah...Cuma sejam lebih dikit ngak masalah tuh...mungkin itu pikir perawat A.

Sekarang kita hitung dalam sebulan. Kita misalkan bulan januari mempunyai 31 hari dengan perkiraan masa kerja efektif 25 hari.
Maka 15 menit x 25 = 375 menit atau 6 jam 25 menit.

6 jam dalam sebulan emang gue pikirin........

oke deh moga aja ini bisa bikin perawat A jadi merasa kasihan pada petugas malam. Mari Kita hitung dalam setahun gimana nih hasilnya. Dalam setahun terdiri 12 bulan atau 365 hari, bila dikurangi dengan hari libur dan cuti tahunan (12hari), maka didapat hari kerja efektif kira – kira 288 hari. Sehingga bila di hitung dalam setahun akan kita dapat hasil : 15 menit x 288 = 5184 menit atau 86 jam, bila kita ubah ke hari menjadi 3 hari 6 jam. Wow.......fantastis.......

sekarang akan kita jabarkan apa maksud 3 hari 6 jam tersebut..
3 hari 6 jam tersebut artinya perawat malam akan mendapat dinas tambahan yang mungkin tidak disadari olehnya. Dengan kata lain ia mengalami kelebihan jam dinas.
Kelebihan jam dinas ini tidak akan dibayar oleh instansi manapun karena hanya 15 menit pershift.

Akumulasi dari 15 menit dalam setahun tersebut menjadi 3 hari 6 jam dan kalau kita ubah kehari kerja efektif menjadi 13 hari ( rata – rata 6jam/hari)……weleh…..weleh.kasihan betul tuh teman dah kelebihan jam jaga ngak dibayar pula…apes …apes

Inilah yang disebut dikit – dikit lama –lama jadi bukit…….kebetulan ini nabung yang ngak enak.

kita masih menganggap remeh hal tersebut, terkadang kawanpun toleransi terhadap tindakan tersebut, tetapi toleransi yang berlebihan kadang membawa kerugian yang tanpa kita sadari.

Mungkin istilah time is money emang betul adanya………hanya kita yang menghargai waktu saja yang tahu.

Ini hanya estimasi saja…..bagi yang berminat untuk melakukan penelitian mungkin ini bisa dijadikan bahan untuk di teliti.