Sunday, December 30, 2007

Konsep pemberian nutrisi pasien : Hypocaloric Feeding
(09-Jul-2007)


Pada saat kondisi kritis, respon tubuh manusia terhadap keadaan stress menyebabkan peningkatan proses glukoneogenesis dan lipolisis yang dapat mencetuskan terjadinya hiperglikemia dan dapat meningkatkan kadar trigliserida darah (kondisi ini dinamakan over feeding syndrom). Konsep pemberian nutrisi tradisional dengan memberikan asupan kalori berlebih dapat memperberat gangguan metabolik yang telah ada. Selama ini pemenuhan kebutuhan nutrisi seseorang dihitung melalui Resting Energy Expenditure dikalikan aktivitas fisik lalu dikalikan lagi dengan jenis stress/stress factor (berdasarkan tabel konstanta)

Saat ini konsep pemberian nutrisi pasien bergeser kepada prinsip baru yaitu dengan hypocaloric feeding. Konsep hypocaloric feeding memiliki potensi dalam memperbaiki nutrisi tanpa membebani kondisi stress yang sedang berlangsung. Berbagai studi menunjukkan bahwa melalui konsep hypocaloric feeding, selain aman ternyata juga mampu mencapai keseimbangan nitrogen. Manfaat lain yang terlihat adalah perbaikan dari kontrol glikemik, menurunkan lama perawatan di ICU serta menurunkan lama pemakaian ventilator dan kejadian infeksi.

Berikut prinsip-prinsip pemenuhan kebutuhan energi berdasarkan hypocaloric feeding:

1. Untuk memenuhi kebutuhan kalori pasien dari teori baru ini adalah cukup menggunakan rumus Resting Energy Expenditure dari rumus Harris-Benedict tanpa perlu memperhitungkan aktivitas fisik dan stress factor. Atau jika diambil gambaran kasarnya kebutuhan energi dasar orang dewasa adalah 25 Kkal/kgBB/hari.

2. Untuk mencegah overfeeding syndrome pada pemberian nutrisi parenteral ada 3 konsep yang dapat dipegang oleh pendekatan hypocaloric feeding :

Tentukan kebutuhan energi pasien. Batasi penggunaan glukosa sekitar 3,5-4 mg/kg/menit. Gunakan kombinasi dengan lipid ; lebih baik lagi dengan menggunakan formula 3 in 1 (satu kantong berisi kombinasi protein, karbohidrat dan lemak).
Pantau kadar gula darah pasien untuk mencegah hiperglikemia.
Jaga status imun pasien. Hindari penggunaan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA=Poly Unsaturated Fatty Acid) secara berlebih karena dapat menekan sistem imun.

3. Untuk pasien sepsis dan trauma kebutuhan Energy Expenditure adalah: untuk minggu pertama Total Energy Expenditure 25 dan 31 Kkal/kgBB/hari; untuk minggu ke 2 TEE: 47 dan 59 Kkal/kgBB/hari.


sumber.kalbe.co.id
Lima cara menghindari C-section (bedah Caesar)
(06-Sep-2007)





Pemerintah Amerika dan pada ahli kebidanan sedang bekerja keras menurunkan jumlah wanita yang menjalani bedah Caesar. Tahun 2004, 29% bayi yang Amerika dilahirkan dengan bedah Caesar, suatu peningkatan lebih dari 40% sejak tahun 1996. Sejak menjadi pembedahan mayor, bedah Caesar mengandung risiko bagi ibu, termasuk infeksi, pendarahan dan nyeri. Menurut kantor Departement of Health and Human Service bagian kesehatan wanita, bayi-bayi yang dilahirkan dengan bedah Caesar lebih banyak bermasalah dengan pernapasan segera setelah melahirkan. Menurut lembaga ini, banyak para ahli berpikir bahwa sebagian besar bedah Caesar tidak diperlukan.

Berikut ini cara bagaimana menghindari bedah Caesar, kecuali Anda benar-banar memelukannya.

1. Jangan diinduksi kecuali diperlukan secara medis

Studi bertahun-tahun menunjukkan bahwa menginduksi persalinan sering mengarah pada bedah Caesar. Dr. Michael Klein, seorang profesor emeritus kedokteran keluarga dan anak-anak dari University of British Columbia, yang mempelajari bedah Caesar mengatakan, jika Anda memutuskan mendapatkan induksi karena dokter obsgin berangkat keluar kota atau karena suami Anda berangkat keluar kota, tampaknya merupakan alasan binafid, tapi Anda akan membayar dengan meningkatnya kemungkinan bedah Caesar. Klein mengatakan bahwa studi pada ibu-ibu yang pertama kali melahirkan menunjukkan bahwa 44% yang diinduksi berakhir dengan bedah Caesar, tapi hanya 8% yang rencananya melakukan persalinan secara spontan berakhir dengan bedah Caesar. Para dokter telah mengatakan beberapa kali bahwa menginduksi wanita yang rahimnya belum siap dapat mengarah pada persalinan non produktif sehingga perlu bedah Caesar.

2. Tunggu persalinan di rumah sampai pembukaan 3 sentimeter

Dr. Elliot Main, Direktur Mutu Persalinan dari Sutter Health di Kalifornia mengatakan bahwa dukungan pada ibu-ibu tinggal di rumah pada awal persalinan adalah salah satu upaya rumah sakitnya dapat mempertahankan angka bedah Caesar tetap, walaupun secara nasional terus meningkat setiap tahun. Mengapa menunggu persalinan di rumah dapat mengurangi bedah Caesar ? Sebagian berkaitan dengan perasaan ibu. Ketakutan dapat memperlambat persalinan. Tidak ada seorangpun suka berada di rumah sakit. Ruang yang asing dan banyak orang-orang asing serta sebagian dari mereka datang membawa jarum ke tempat Anda. Rumah sakit sendiri sering disalahkan, lanjutnya. Staf medis terlalu sering melakukan intervensi yang tidak perlu sebelum persalinan dengan obat penghilang nyeri, monitor atau teknik lain yang dapat memperlambat persalinan. Bahkan praktek ini terjadi di rumah sakit terbaik, imbuh dr. Main. Di Sutter Hospital, tidak masalah bila datang dan dicek, namun harus dipahami bahwa Anda lebih aman tinggal di rumah sebentar.

3. Pilih rumah sakit dan dokter Anda dengan hati-hati

Bila akan melahirkan secara normal, penting bagi Anda untuk memilih dokter dan rumah sakit yang angka bedah Caesarnya rendah. Carol Sakala, Direktur program sebuah kelompok nirlaba Childbirth Connection mengatakan, “Misalnya suatu rumah sakit mempunyai angka bedah Caesar 18% dan yang lain 45%. Pintu RS mana yang Anda masuki akan berdampak besar pada apa yang terjadi dengan Anda.

4. Di ruang persalinan, bertanyalah jika dokternya mengatakan Anda perlu bedah Caesar

Beberapa situasi adalah benar-benar darurat dan bedah Caesar diperlukan untuk menyelamatkan hidup bayi. Menurut dr. Timothy R.B. Johnson, kepala kebidanan University of Michigan, itu bukan waktu untuk bernegosiasi. Namun dalam situasi lain, para orang tua perlu menanyakan apakah bedah Caesar benar-benar diperlukan. Contohnya, jika dokter mengatakan bayi Anda terlalu besar untuk dilahirkan melalui vagina, bisa saja Anda menanyakan ‘Dokter, apakah Anda yakin bayinya terlalu besar ? Seberapa besar ?. Menurut Johnson, kemampuan menebak ukuran bayi tidak mutlak. Dia pernah memperkirakan bayi seberat 11 pound dan ternyata hanya 7 pound.

5. Cari seorang doula (asisten non medis yang memberikan dukungan fisik, emosional, dan informasi saat hamil, sebelum melahirkan dan setelah melahirkan.

Doula atau asisten persalinan dapat membantu saran bagi para ibu saat persalinan.


sumber.kalbe.co.id
Orang-orang ingin mendiagnosis diri sendiri melalui internet
(25-Oct-2007)





Para peneliti BI Norwegian School of Management, Tor W. Andreassen dan Even J. Lanseng dalam studi terbaru mengklaim bahwa orang-orang di Norwegia telah siap untuk mendiagnosis diri sendiri melalui internet dibandingkan duduk menunggu di ruang dokter bedah.

Permintaan pelayanan kesehatan sedang tumbuh dan mengarah ke peningkatan tajam dalam pengeluaran biaya kesehatan di Norwegia, seperti terjadi di seluruh dunia. Pelayanan kesehatan Norwegia tidak seluruhnya sehat dan sedang berjuang dengan budget ketat, jumlah staf rendah dan antrian panjang.

Suatu hari, Profesor Tor W. Andreassen duduk di antrian tanpa ujung di ruang bedah dokter bersama anak muda yang menagalami batuk dan sakit dan memiliki banyak waktu untuk merenung. Anak tersebut mungkin tidak sakit berat, tapi cukup sakit untuk pergi ke dokter untuk mengetahui apa yang terjadi. “Apakah kita dapat membuat diagnosis dengan bantuan teknologi swalayan ?” Andreassen merenung dan apa yang harus dilakukan untuk membuat orang-orang benar-benar mulai menggunakan sistem swalayan.



Pioner di internet

Tor W. Andreassen adalah seorang Profesor Marketing di BI Norwegian School of Management. Dengan menggunakan teknologi swa diagnosis di sektor swasta, dia telah meningkatkan baik tingkat produktivitas maupun kepuasan. Tapi dapatkah ini ditransfer ke dalam pelayanan kesehatan nasional ?

Bersama Profesor Evan J. Langseng di BI Norwegian School of Management, Andreassen melakukan 2 studi empiris untuk mengetahui apakah populasi telah siap untuk teknologi swalayan dan perilaku apa yang mereka punya untuk membuat diagnosis diri dalam internet. Hasilnya akan dipublikasikan di dalam jurnal internasinal, the International Journal Service Industry Management.

Pada studi pertama, para peneliti mewawancarai 160 orang secara acak penduduk Asker dan Baerum terpilih untuk menguji kematangan teknologi dalam populasi. Ketika mereka melihat perkembangan baik dalam penggunaan internet dan layanan bergerak, diharapkan tidak mengejutkan bahwa kelompok terpilih mendapatkan total poin tinggi untuk kematangan teknologi. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok ini adalah pionir yang siap menggunakan solusi teknologi baru. Ini merupakan langkah awal untuk mengenalkan teknologi swalayan kepada pelayanan kesehatan publik juga.



Nilai penggunaan diantisipasi

Para peneliti BI lalu melakukan studi terhadap 470 penduduk di Oslo untuk mengetahui perilaku mereka dalam penggunaan teknologi baru untuk mendiagnosis sendiri di internet. Studi menunjukkan bahwa manfaat antisipasi adalah faktor yang paling penting dalam kaitan melakukan diagnosis swalayan di internet. Secara singkat, peneliti mendapatkan jawaban apa yang menjadi kepedulian mereka dan apakah akan menggunakan swa diagnosis jika berarti tidak perlu pergi ke dokter. Andreassen mengatakan bahwa manfaat antisipasi ini lebih penting dibandingkan kemudahan penggunaan. Namun demikian, kemudahan penggunaan juga mempunyai peran penting yang positif. Bagi kebanyakan, ini juga merupakan sebuah kondisi bahwa solusi telah dikembangkan oleh para profesional yang mempunyai tingkat kepercayaan tinggi di masyarakat.



Manfaat utama

Pelayanan Kesehatan Norwegia dapat mempertimbangkan manfaat melalui penggunaan lebih besar teknologi swalayan. Membuat pasien dapat mendiagnosis sendiri melalui internet akan menurunkan antrian dan kebutuhan pelayanan kesehatan. 3 saran Tor W. Andreassen kepada pihak berwenang Norwegia dalam kesehatan tentang bagaimana mereka membuat orang-orang mulai menggunakan sistem swa diagnosis baru :

Fokus pada manfaat antisipasi dan kenyamanan pengguna
Fokus pada pengembangan solusi kemudahan pengunaan yang diadaptasikan kepada pengguna-pengguna melek teknologi.
Gunakan spesialis yang dikenal untuk mengembangkan sistem sehingga pengguna dapat yakin mendapatkan bantuan yang benar dari teknologi ini.

sumber.kalbe.co.id
Rahasia umur panjang mungkin tersembunyi di dalam hidrogen sulfida
(27-Dec-2007)



Hidrogen sulfida atau H2S, bahan kimia yang membuat telur busuk berbau, oleh para peneliti di Fred Hutchinson cancer Research Center secara sukses ditempatkan dalam mencit pada keadaan hibernasi metabolik yang reversibel. Saat ini telah ditunjukkan secara bermakna memperpanjang umur dan toleransi terhadap panas pada cacing nematoda atau C. elegans. Temuan oleh Mark Roth, Ph.D,. seorang anggota dari Center’s Basic Sciences Division dan Dana Miller, Ph.D., seorang peneliti pasca doktoral di laboratorium Roth, muncul dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) edisi online. Dalam usaha memahami mekanisme bagaimana hidrogen sulfida menginduksi hibernasi dalam mencit, para peneliti mengamati cacng nematoda kecil, sebuah laboratorium ilmiah karena sistem biologinya mirip dengan kebanyakan yang dimiliki oleh manusia. Contohnya nematoda, seperti manusia, mempunyai sistem saraf pusat dan kemampuan reproduksi. Cacing ini juga ideal untuk mempelajari umur panjang karena cacing-cacing secara normal hidup hanya 2 sampai 3 minggu. Para peneliti menemukan hal yang mengejutkan mereka, bahwa nematoda-nematoda yang dikembangkan dalam lingkungan dengan konsentrasi H2S terkendali baik (50 ppm dalam udara ruang) tidak berhibernasi. Nemun demikian, aktivitas metabolisme dan reproduksinya tetap normal, rentang umurnya meningkat dan mereka menjadi toleran terhadap panas dibandingkan cacing yang tidak diberi perlakuan. Cacing yang diapaparkan terhadap gas H2S hidup 8 kali lebih lama dibandingkan yang tidak diberi perlakuan saat dipindahkan dari ruang udara normal (22 °C) ke lingkungan suhu tinggi (35 °C). Roth dan koleganya mengulangi hasil ini dalam 15 percobaan yang berbeda. Walaupun perpanjangan maksimum waktu bertahan hidup bervariasi di tiap percobaan, efeknya tidak berubah banyak. Rata-rata 77% cacing yang terpapar gas H2S hidup lebih lama dibandingkan cacing tanpa perlakukan. Rata-rata rentang umur cacing yang tumbuh di lingkungan H2S adalah 9,6 hari lebih besar dibandingkan populasi tanpa perlakuan, suatu peningkatan umur panjang sebesar 70%. Kebanyakan gen yang mempengaruhi umur panjang dalam C. Elegens bertindak dalam satu dari tiga alur genetik : yang mengontrol signal insulin/IGF (insulin growth factor), yang mengontrol fungsi mitokondria dan yang memodulasi efek penekanan diet. Roth dan koleganya mengamati pengaruh hidrogen sulfida terhadap masing-masing alur ini. Mereka mencurigai kerja melalui mekanisme yang berbeda. Sala satu teorinya adalah bahwa paparan alami H2S mengatur aktivitas sebuah gen yang dinamakan SIR-2.1, yang telah ditunjukkan mempengaruhi umur panjang dalam kebanyakan mahluk hidup, termasuk nematoda. Studi sebelumnya menemukan bahwa ekspresi berlebihan terhadap gen ini meningkatkan umur C. Elegans sebesar 18-20%. Penelitian hibernasi Rothmenjadi headline di seluruh dunia pada April 2005 ketika dia pertama kalinya menunjukkan bahwa pemaparan mencit terhadap sejumlah kecil hidrogen sulfida dapat menginduksi keadaan reversibel ‘hibernation on demand’, secara dramatis menurunkan suhu tubuh inti, pernapasan dan kebutuhan oksigen. Mimpi Roth di masa depan, teknik yang sama dapat digunakan untuk ‘membeli waktu’ bagi pasien-pasien sangat kritis yang jika tidak dilakukan mengakibatkan kerusakan wajah atau kematian akibat suplai darah dan oksigen yang tidak cukup ke dalam organ dan jaringan. Hipotesa Roth bahwa H2S dapat membantu mengatur suhu tubuh dan aktivitas metabolik. Hidrogen sulfida mirip dengan oksigen pada tingkat molekular karena ikatannya pada kebanyakan protein yang sama. Sebagai hasilnya, H2S berkompetisi dan mempengaruhi kemampuan tubuh menggunakan oksigen untuk produksi energi, suatu proses pembangkit energi dalam sel yang disebut oksidatif fosforilasi. Sebaliknya, penghambatan fungsi ini yang oleh Roth dan koleganya dipercaya menyebabkan organisme seperti mencit menghentikan metabolismenya dan masuk ke keadaan hibernasi menunggu pemaparan kembali ke udara ruang normal, setelah mereka mendapatkan kembali fungsi normal dan aktivitas metabolik tanpa efek negatif jangka panjang.

sumber.kalbe.co.id
Praktek higiene yang baik dapat membantu cegah infeksi kuman (19-Dec-2007)


Alabama Departement of Public Health menyarankan bahwa beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu pencegahan infeksi Community Acquired Methicillin-resistant Staphylococcus aureus atau dikenal dengan CAMRSA. Walaupun departemen tidak menyatakan data mengenai kejadian infeksi MRSA, hal ini tetap menjadi perhatian bahwa ini akan menjadi masalah biasa dan berkembang. Staphylococcus aureus, sering disingkat ‘staph’ adalah bakteri yang biasa ditemukan pada kulit dan dalam hidung orang dewasa sehat. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), S. aureus membuat koloni dalam lubang hidung kira-kira 30% dari populasi tanpa menyebabkan penyakit. Biasanya, staph dapat masuk ke dalam tubuh dan menyaebabkan infeksi. Infeksi ini dapat ringan seperti bisul/borok, atau yang serius seperti infeksi darah dan pneumonia. Beberapa bakteri menjadi resisten terhadap pengobatan yang sebelumnya digunakan untuk menangani staph. Bakteri resisten ini disebut Methicillin-resistant Staphylococcus aureus atau MRSA. Dr. Charles Woernle, seorang asisten petugas kesehatan CDC mengatakan bahwa infeksi MRSA kemungkinan meningkat. Kuman yang muncul lebih sering dapat menyebabkan infeksi yang parah dan mengancam kehidupan. Hal ini dikarenakan organisme ini mampu mendapatkan resistensi dari antiobiotik umum sehingga dapat menjadi sangat sulit ditangani dan diobati. Praktek higiene yang baik dan praktek pengendalian infeksi dapat menurunkan risiko infeksi MRSA. Hal ini mencakup : 1. Mencuci tangan adalah salah satu cara mencegah penyebaran kuman. Praktek mencuci tangan yang baik paling sedikit 15 detik dengan sabun dan air atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol bila sabun dan air tidak tersedia. 2. Tidak berbagi barang pribadi seperti handuk, lap tangan, pisau cukur, seragam atletik atau pakaian lain yang dapat kontak dengan luka atau perban. Cuci pakaian atau kain dengan air hangat dan sabun deterjen dan keringkan pada udara panas. 3. Hindari kontak dengan luka atau perban orang lain. Jika kontak diperlukan, gunakan sarung tangan sekali pakai dan cusi tangan segera setelah melepas sarung tangan. Sarung tangan dan pakaian yang telah digunakan dapat dibuang dengan sampah rumah tangga. 4. Jaga semua potongan dan serpihan bersih dan tertutup dengan kain atau perban sampai sembuh. Ikuti instruksi penyedia layanan kesehatan Anda untuk penyembuhan luka yang benar. 5. Para murid harus menghidari berbagi barang pribadi dan produk-produk kesehtan kulit seperti pakaian, balsem atau pelembab. 6. Cari bantuan medis jika luka tidak sembuh dengan baik atau muncul infeksi. 7. Jika diberikan antibiotika, makan semua dosis, walaupun infeksi terlihat membaik. Tidak boleh berbagi antibiotika dengan yang lain atau menyimpan antiobiotika yang tidak habis untuk digunakan di kemudian hari. 8. Bersihkan permukaan dengan desinfektan atau larutan segar pemutih dalam air. Informasi lebih lanjut mengenai MRSA tersedia dalam http://www.adph.org/epi. Hal ini mencakup pedoman pencegahan penyebaran MRSA di rumah sakit dan fasilitas pelayanan jangka panjang, sekolah dan tempat olah raga.




sumber.kalbe.co.id

Friday, December 28, 2007

Jamur LingZhi Cegah Kanker Payudara




Sejak jaman dulu, LingZhi, Reishi atau Ganoderma lucidum sudah dipercaya sebagai peningkat system kekebalan tubuh. Penggunaannya secara rutin diyakini dapat memperpanjang usia. Orang-orang Jepang dan Cina sudah membuktikannya sejak ribuan tahun lalu.




Li Shi Zen dari Dinasti Ming, guru besar pengobatan Cina menyimpannya dalam Ben Cao Gan Mu. Dia mengatakan,” Penggunaan LingZhi secara luas akan menjamin bentuk tubuh yang ramping dan peremajaan, menikmati usia yang panjang seperti sebuah keabadian…..”

The Materia Medica Classic of Shengnong juga menilai LingZhi sebagai “crème de la crème” dari obat-obatan herbal, atau obat herbal yang paling agung dan mulia tanpa efek samping.

Sekarang ini, dengan bantuan teknologi moderen, unsur-unsur yang menyebabkan LingZhi menjadi berkhasiat ini diteliti terus menerus dan memang terbukti secara klinis bahwa jamur ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Prof. Feng-Lin Hsu, Ph.D, Professor dan Direktur pada Graduate Insitute of Pharmacognosy Science, Taipei Medical University, Departemen Ilmu dan Teknologi Farmakognosi, Jepang mengungkapkan,

” Dengan serangkaian pengalaman dan penelitian saya pada pengobatan tradisional Cina dalam beberapa dekade ini, saya masih belum mampu untuk memenuhi cakupan dan pengertian tentang keajaiban dari herbal Cina. Salah satu contoh yang bagus adalah LingZhi. Dalam 30 tahun terakhir, sejumlah besar ilmuwan dari seluruh dunia sudah menyelesikan beberapa penelitian dalam bidang medis tentang LingZhi,”

Menurut Hsu, hasil penelitian medis tentang LingZhi menyebutkan bahwa jamur ini mampu menghambat sel kanker payudara, mendukung fungsi hati, mengoptimalkan dan mengatur system kekebalan tubuh dan fungsi lain seperti menurunkan gula darah, kadar kolesterol, mencegah batuk dan insomnia. Tidak heran bila khasiatnya yang luar biasa ini membuat Nu Skin Enterprises menghadirkan inovasi produk suplemen dari LingZhi.

“Hasil riset kami mengungkap bahwa 495 mg ekstrak jamur Reishi atau LingZhi yang dikomposisikan bersama 5 mg ekstrak spora Reishi seperti yang kami racik pada tiap butir kapsul yang kami buat. Dan terbukti hal ini menggandakan khasiat Reishi dari yang pernah ada di pasaran sebelumnya.

Dengan menyatukan ekstrak keduanya, tiap kapsul dipastikan memiliki kandungan polisakarida 13,5 persen dan 6 persen triterpen sehingga memberi manfaat kesehatan yang lebih baik dengan merangsang pembelahan sel kekebalan tubuh. Sel B, sel T dan sel NK serta meningkatkan kesehatan system imun secara keseluruhan,” jelas Dr. Jia-shi Zhu, MD.,Ph.D, Direktur Senior Farmakologi dan Clinical Affais Pharmanex.


sumber.kompas.com

Tuesday, December 25, 2007

Bagaimana MUngkin Situs PPNI bisa Expired......

ketika saya mengunjungi situs tersebut, kekecawaan yang saya temui kenapa? karena ada tulisan yang memberitahukan bahwa situs tersebut telah habis masa waktu....kira - kira gini lho tulisannya:




www.inna-ppni.or.id

Nama Domain ini telah habis masa berlakunya dikarenakan hal-hal berikut:


- Pemakai/pengelola nama domain ini mengetahui bahwa nama domainnya telah habis masa berlakunya tetapi memilih untuk tidak memperpanjang masa berlaku nama domain tersebut.
- Pemakai/pengelola nama domain ini tidak menerima email informasi mengenai habis masa berlakunya nama domain melalui alamat email yang terdaftar pada sistem registrasi. Hal ini dapat disebabkan oleh tidak aktif/validnya alamat email tersebut.

inilah yang menjelaskan kenapa PPNI ngak pernah maju......saya ngak tau mengapa hal ini bisa terjadi padahal mengurus WEB setahu saya ngak banyak memakan biaya.....malah ada yang gratis alias FREE....mungkin bayar SDM nya yang mahal (maybe yes..maybe no).

kalo kita baca di forum - forum seperti di suatu situs....dimana ada situs kebudayaan indonesia memakan biaya ampe milyaran rupiah untuk membuat situs tersebut...yang terjadi adalah semua orang menjadi berkerut keningnya.....masak sih buat situs ampe milyaran....he...he....rupanya rakyat dah ngak bisa dibohongin lagi..

saya sangat berharap situs PPNI dapat terbuka kembali karena disanalah perawat seluruh Indonesia bisa saling sharing.....bahkan saya sering kali ditanyakan tentang perkembangan keperawatan...maka saya mengajurkan agar dia mengunjungi INNA-PPNI.or.id.

mungkin situs tersebut agak sedikit "berbau" bisnislah karena hampir semua situs diinternet hidup dari iklan - iklan,otomatis kita berharap agar materi dan berita selalu update dengan tujuan pengunjung bisa berlama - lama betah disana.

akhir kata semoga PPNI selalu berjaya selamanya....

Friday, December 21, 2007

Mengenal Kafein Pada Minuman Bersoda


Kafein dikenal sebagai trimethylxantine dengan rumus kimia C8H10N4O2 dan termasuk jenis alkaloida. Nama lengkap kafein adalah 3,7-dihydrotrimethyl-1H-purine-2,6-dione. Bentuk alami kafein adalah kristal putih, prisma heksagonal, dan berbobot molekul 194,19 dalton. Kafein memiliki titik leleh 238oC dan mengalami sublimasi pada suhu 178oC (Karch, 2002).


Kafein terdapat secara alami pada biji kopi, biji coklat, daun teh, serta cola nuts. Metabolisme kafein di dalam tubuh akan menghasilkan theophylline (1,3-dimethylxanthine) dan theobromine (3,7-dimethylxanthine), yang kemudian akan diekskresikan ke luar tubuh dalam bentuk paraxanthine (60 %), theobromine (20 %), dan theophylline (14 %).

Kafein sebagai zat stimulan tingkat sedang (mild srimulant) memang seringkali dituding sebagai penyebab kecanduan. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Kafein hanya dapat menimbulkan kecanduan jika dikonsumsi dalam jumlah yang sangat banyak dan rutin. Namun kecanduan kafein berbeda dengan kecanduan obat psikotropika, karena gejalanya akan hilang hanya dalam satu dua hari setelah konsumsi (Moore, 2001).

Peranan Kafein
Sejak dahulu kala, kafein telah dikenal sebagai zat stimulan yang populer. Kafein sering digunakan dalam dunia kedokteran sebagai perangsang kerja jantung dan peningkat produksi urin. Kafein dosis rendah juga dapat berperan sebagai pembangkit stamina dan penghilang rasa lelah. Kegunaan di bidang kedokteran lainya adalah pengobatan sakit kepala dan migrain (EUFIC, 2006).

Di beberapa negara maju, kafein digunakan untuk mengatasi asma dan batu ginjal, walaupun belum didukung penuh oleh penelitian ilmiah. Kafein bahkan digunakan dalam bahan penyusun obat-obatan. Sebagian besar obat flu mengandung kafein yang bertujuan untuk mengatasi rasa kantuk yang ditimbulkan oleh bahan-bahan lainnya. Hal tersebut dilakukan karena kafein memiliki sifat antisoporific yang dapat mengatasi sergapan rasa kantuk (Lewin, 1998).

Minuman Bersoda
Kadar kafein per 240 ml untuk berbagai jenis minuman adalah: coca cola 23 mg, kopi 65 - 120 mg, energy drinks 70 - 85 mg, teh 20 - 90 mg, coklat 5 - 35 mg dan susu coklat 1 - 15 mg. Bagi yang tidak menghendaki kafein, dapat memilih minuman bersoda yang tidak mengandung kafein (caffeine free). Informasi tersebut dapat dibaca pada label kemasan produk. Oleh karena itu, biasakan membaca label sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk.

Pada minuman bersoda, perasaan menyenangkan (enjoyment) dan menyegarkan (refreshment), bukan hanya berasal dari unsur kafein, tetapi merupakan perpaduan antara kafein dengan komponen lainnya (seperti gas CO2, gula/pemanis dan flavor). Oleh karena itu anggapan bahwa konsumsi minuman bersoda dapat menimbulkan kecanduan akibat kadar kafeinnya, tidak berdasar sama sekali.

Konsumsi Bijak, Kafein Jinak
Sebagai konsumen minuman bersoda, kita harus jeli dalam mengamati kandungan kafein dalam minuman tersebut. Jika kadar kafein dalam sekaleng minuman bersoda (240 ml) sekitar 23 mg, maka kita dapat mengonsumsi minuman tersebut sebanyak 6 - 7 kaleng, tanpa perlu khawatir terhadap efek kafeinnya. Apabila kita berhasil mengatur berapa jumlah yang layak untuk dikonsumsi, maka kita akan mendapatkan hasil yang maksimal dengan kondisi kesehatan tubuh yang terjaga. Kita tidak perlu takut dan menjauhi minuman bersoda hanya karena alasan kafein, yang sesungguhnya kadarnya sangat rendah.

Salah satu minuman bersoda yang mengandung kafein adalah cola, yang lebih populer dengan sebutan coke, yaitu minuman yang berbahan dasar cola nuts berpadu dengan coca leaves. Minuman cola ini berasal dari cola nuts yang secara tradisional digunakan oleh bangsa Indian Bolivia sebagai zat stimulan alami (kafein). Daun coca sendiri berasal dari famili Erythroxylaceae, biasanya didapat dari spesies Erythroxylum coca. Bangsa Amerika dulu sering mengunyah daun tersebut karena dipercaya dapat menyegarkan tubuh.

Kafein yang terdapat dalam minuman cola secara alami berperan sebagai stimulan dengan efek yang sama dengan kafein dalam minuman penyegar lainnya. Akan tetapi karena terkandung dalam jumlah sedikit, maka efeknya dapat dirasakan enak, tanpa membuat ketagihan. Beberapa jenis coke malah ada yang tidak berkafein sama sekali, sebagai suatu pilihan bagi yang menghendakinya.

sunber.http://apps.kompas.com
Minuman Berkarbonasi dan Kesehatan Tulang



Mengkonsumsi Sparkling Beverages (Minuman berkarbonasi) tidak akan membuat rapuh tulang ataupun menyebabkan osteoporosis. Penyebab utama dari kerapuhan tulang adalah karena tidak mengkonsumsi kalsium yang cukup dalam makanan anda, (khususnya pada saat usia muda), perubahan pada hormon wanita dan kekurangan aktifitas fisik.

Banyak orang mengira kerapuhan tulang terjadi karena tingginya kandungan unsur fosfor (dari asam fosfat yang terdapat pada minuman kola) atau terlalu banyak kafein dalam sistem tubuh dapat menyebabkan tubuh kita sulit menyerap kalsium. Namun demikian, para ahli telah melalukan banyak penelitian mengenai hal ini, dan mereka menyimpulkan bahwa semua itu tidaklah benar.


Pada tahun 1994, US National Institue of Health (NIH) mengumpulkan para ahli osteoporosis dan kesehatan tulang pada sebuah konferensi mengenai penyerapan kalsium yang optimal. Laporan para ahli menyatakan “belum pernah ditemukan bukti bahwa fosfat dapat mempengaruhi penyerapan kalsium atau pembuangan kalsium secara signifikan.”

Asosiasi Kedokteran Amerika menganalisa pernyataan dari para ahli tersebut dan meyimpulkan bahwa pengaruh fosfat pada penyerapan kalsium “sangat kecil secara fisiologi”.

Pada tahun 1997, US National Academy of Medical Science menganalisa data ilmiah tentang fosfor dan tidak menemukan adanya akibat negatif pada penyerapan kalsium. Kesimpulannya, tidak ada dasar yang rasional untuk menghubungkan jumlah kalsium dengan jumlah fosfor yang dikomsumsi semua kelompok umur.

Pada tahun 2000, NIH dalam Consensus Development Conference mengenai osteoporosis menegaskan bahwa mengkonsusmsi fosfor/ kafein bukanlah faktor penyebab osteoporosis bagi orang yang menjalani pola makan seimbang.

Pada tahun 2004, Laporan Ahli Bedah Umum Amerika Serikat tentang kesehatan tulang dan oestoporosis (.S. Surgeon General’s Report on Bone Health and Osteoporosis) telah menganalisa sejumlah data ilmiah berkaitan dengan adanya kekhawatiran yang berkembang mengenai kalsium dan fosfor. Dilaporkan juga adanya temuan bahwa tidak ada yang bisa mempengaruhi kesehatan tulang bagi orang yang mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup.

Kenyataannya, minuman ringan hanya mengandung fosfor dalam jumlah yang sangat kecil yang terdapat dalam asam fosfat, yang merupakan bahan pemberi rasa menggigit dalam minuman cola. Rata-rata jumlah fosfor yang dapat dikonsumsi sesuai dengan rekomendasi yang ditetapkan oleh Badan Makanan dan Gizi the National Academy of Sciences’ Institute of Medicine adalah 1,000 miligram. Dalam kemasan 240 milliter Coca-Cola terdapat 41 miligram fosfor sementara dalam kemasan jus jeruk berukuran sama terdapat 27 miligram.

Fosfor adalah mineral yang dapat ditemukan secara alami dan merupakan gizi penting bagi semua mahluk hidup. Fosfor berperan penting dalam metabolisme energi di dalam tubuh dan merupakan komponen bagi tulang dan gigi. Dibandingkan dengan sumber fosfor dari makanan lainnya, minuman ringan memberikan sekitar dua persen dari total fosfor yang disarankan untuk dikonsumsi di Amerika. Sementara makanan berprotein tinggi seperti daging, keju, kacang dan biji-bijian mensuplai sekitar 98% fosfor.

sumber.http://apps.kompas.com
Upaya Meningkatkan Profesionalisme Perawat

JAKARTA – Sebut satu saja pekerjaan yang sangat mulia, jawaban yang mungkin paling banyak muncul adalah perawat. Betapa tidak, merawat pasien yang sedang sakit adalah pekerjaan yang sangat sulit. Tak semua orang bisa memiliki kesabaran dalam melayani orang yang tengah menderita penyakit.
Namun, perawat sebagai profesi dan bagian integral dari pelayanan kesehatan tidak saja membutuhkan kesabaran. Kemampuannya untuk ikut mengatasi masalah-masalah kesehatan tentu harus juga bisa diandalkan.
Demikian dikemukakan pakar Keperawatan Murni Suliantoro dalam simposium bertema ”Upaya Memajukan Profesionalisme dan Praktik Keperawatan” yang berlangsung di Rumah Sakit Husada, pekan lalu.
Untuk mewujudkan keperawatan sebagai profesi yang utuh, menurut Murni, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Setiap perawat harus mempunyai ”body of knowledge” yang spesifik, memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik keprofesian yang didasari motivasi altruistik, mempunyai standar kompetensi dan kode etik profesi. Para praktisi dipersiapkan melalui pendidikan khusus pada jenjang pendidikan tinggi.
Simposium yang menampilkan para pakar di bidang keperawatan dan kesehatan ini membahas juga pelaksanaan keperawatan profesional terkini, isu etik dan spiritual dalam asuhan keperawatan, pemahaman profesionalisme dalam keperawatan dan pemeliharaan kualitas rekam medis dalam menunjang peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

Kerangka Kerja
International Council of Nurses (ICN) mengeluarkan kerangka kerja kompetensi bagi perawat yang mencakup tiga bidang, yaitu bidang Professional, Ethical and Legal Practice, bidang Care Provision and Management dan bidang Professional Development. Kerangka kerja ini menurut Murni kini menjadi acuan dalam menyusun standar kompetensi perawat di Indonesia.
Budi Sampurna, Pakar Hukum Kesehatan dari Universitas di Indonesia, mengemukakan bahwa setiap profesi pada dasarnya memiliki tiga syarat utama, yaitu kompetensi yang diperoleh melalui pelatihan yang ekstensif, komponen intelektual yang bermakna dalam melakukan tugasnya, dan memberikan pelayanan yang penting kepada masyarakat.
Sikap yang terlihat pada profesionalisme adalah profesional yang bertanggung jawab dalam arti sikap dan pelaku yang akuntabel kepada masyarakat, baik masyarakat profesi maupun masyarakat luas. Beberapa ciri profesionalisme tersebut merupakan ciri profesi itu sendiri, seperti kompetensi dan kewenangan yang selalu sesuai dengan tempat dan waktu, sikap yang etis sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh profesinya dan khusus untuk profesi kesehatan ditambah dengan sikap altruis (rela berkorban).
Kemampuan atau kompetensi, menurut Budi, diperoleh seorang profesional dari pendidikan atau pelatihannya, sedangkan kewenangan diperoleh dari penguasa atau pemegang otoritas di bidang tersebut melalui pemberian izin.
Kewenangan itu, ungkap Budi, memang hanya diberikan kepada mereka yang memiliki kemampuan. Namun, memiliki kemampuan tidak berarti memiliki kewenangan. Seperti juga kemampuan yang didapat secara berjenjang, kewenangan yang diberikan juga berjenjang.
Dalam profesi kesehatan hanya kewenangan yang bersifat umum saja yang diatur oleh Departemen Kesehatan sebagai penguasa segala keprofesian di bidang kesehatan dan kedokteran. Sementara itu, kewenangan yang bersifat khusus dalam arti tindakan kedokteran atau kesehatan tertentu diserahkan kepada profesi masing-masing.
Dijelaskan Budi, kompetensi dalam keperawatan berarti kemampuan khusus perawat dalam bidang tertentu yang memiliki tingkat minimal yang harus dilampaui.
Kewenangan berkaitan dengan izin melaksanakan praktik profesi. Kewenangan memiliki dua aspek, yakni kewenangan material dan kewenangan formal. Kewenangan material diperoleh sejak seseorang memiliki kompetensi dan kemudian teregistrasi (registered nurse) yang disebut Surat Ijin Perawat atau SIP.
Sedangkan kewenangan formal adalah izin yang memberikan kewenangan kepada penerimanya untuk melakukan praktik profesi perawat yaitu Surat Ijin Kerja (SIK) bila bekerja di dalam suatu institusi dan Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP) bila bekerja secara perorangan atau berkelompok.
Murni mengatakan profesi keperawatan di Indonesia mempunyai peluang sekaligus tantangan dalam menunjukkan profesionalismenya. Cepat atau lamban pengakuan dan penghargaan terhadap profesi keperawatan tergantung pada kemampuan dan kemampuan setiap perawat dalam menghadapi masalah-masalah keperawatan baik dalam skala mikro maupun makro.
Hal yang tidak kalah penting, kata Murni, adalah penyelenggaraan pendidikan yang bertanggung jawab. Dalam pengabdiannya, perawat dituntut bekerja secara profesional, memiliki sifat ”caring”, bertanggung jawab dan bertanggung gugat. Setiap perawat harus berusaha selalu meningkatkan kemampuannya baik dari segi keterampilan di mana era globalisasi diharapkan kemampuan profesionalisme perawat dengan basis kompetensi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

sumber.sinarharapan.co.id
1.000 Perawat Indonesia Dikirim ke Jepang


TOKYO, SABTU- Pemerintah Jepang berjanji akan menerima 1.000 orang perawat dan tenaga medis lain dari Indonesia. Hal itu akan dilakukan sesegera mungkin tahun depan, sesuai dengan pakta perdagangan bebas.

Menurut Nikkei Business Daily langkah ini merupakan yang pertama bagi Jepang menerima perawat dan tenaga medis untuk bekerja full time. "Untuk dua tahun setelah April, Jepang setiap tahun akan menerima 200 perawat yang mempunyai izin dan 300 tenaga medis bersertifikat," tulis Nikkei Business Daily lagi.

Untuk perawat akan dibatasi masa kerjanya di Jepang selama tiga tahun, sedangkan untuk para medis bersertifikat empat tahun. Meski demikian, izin kerja itu bisa diperpanjang dengan cara mengikuti ujian atau mendapatkan sertifikat serupa dari Jepang.

Di Jepang, para perawat Indonesia itu akan bekerja sebagai asisten di rumah sakit atau fasilitas perawatan setelah mendapat pelatihan bahasa. (AFP/MSH)

sumber.kompas.co.id