Ketika STIKES tumbuh laksana jamur musim hujan
Sungguh memprihatinkan, itu kata yang pantas di ucapkan…..dengan dalih ingin mencerdaskan bangsa banyak yayasan mendirikan sekolah kesehatan khususnya keperawatan tanpa memikirkan mutu lulusan. Saat ini mutu lulusan S1 keperawatan membuat kita sedih, gemas, ketika lulusan S1 keperawatan tidak kompeten saat menghadapi “dunia nyata” sehinggga Depkes terpaksa memerintahkan D3 keperawatan untuk membuka D4 keperawatan.
Yang paling menyesakkan dada adalah S1 keperawatan sama dengan D4 keperawatan. Pdahal bila di lihat kurikulum pendidikannya jelas berbeda, S1 keperawatan di wajibkan mengikuti jenjang profesi sedangkan D4 keperawatan mungkin tidak ada jenjang profesi. Ini merupakan problem pendidikan di Indonesia yang jelas – jelas tidak terstandar dengan baik.
Kembali ke institusi pendidikan, dapat kita lihat pendidikan S1 keperawatan lebih banyak dari S1 kedokteran. Di Aceh Sekolah kedokteran 1 milik negeri dan 1 lagi dikelola oleh yayasan. Sedangkan S1 keperawatan 1 milik negeri jangan ditanya berapa jumlah yang di kelola oleh swasta. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana daya serap tiap lulusan ? apakah yayasan tersebut memikirkan lulusannya…. Jawabannya tidak, karena mereka hanya memikirkan pundi – pundi uang semata. Hanya segelintir yang memikirkan kwalitas lulusan. Ketika lulusan tersebut lulus apakah pantas memberikan keperawatan ? pengalaman saya membuktikan bahwa hanya segelinir lulusan yang tau apa sebenarnya pekerjaan perawat sedangkan yang lain hanya Tuhan yang Maha Tahu.
Siapa yang bertanggung jawab dengan keadaan tersebut , apakah kita perlu memanggil KPK untuk mengusutnya, atau kita mesti menyalahkan pemerintah dalam hal ini DIKTI dan Depkes atau malah organisasi profesi yang diwakili oleh PPNI. Kalau saya yang diminta tanggapannya…maka jawabannya mudah, salahkan diri kita sendiri. Kenapa kita mesti menyalahkan diri sendiri. Hal ini dikarenakan kita telah sasaran , sudah banyak surat kabar memberikan tips bagaimana memilih institusi pendidikan yang baik. Seharusnya kita memberikan waktu luang untuk membaca surat kabar tersebut agar tidak salah sasaran.
Saran saya untuk calon mahasiswa perawat adalah selalu memperhatikan kwalitas pendidikan yang ingin dimasuki. Bila anda tidak berhasil tahun ini bukankah masih ada tahun depan…..jadi selama kita hidup teruslah berjuang, karena kita hidup memang untuk diperjuangkan.
1 comment:
tapi bagi saya yang lulusan spk karena jaman saya belum ada S1 keperawatan ataupun akper di kota tempat saya sekolah dan yang mempunyai keinginan telat untuk melanjutkan pendidikan (keinginan baru saja, setelah 10tahun lulus) adanya stikes stikes swasta memudahkan saya untuk bisa mendapatkan ijazah S1...jadi gimana dong??
Post a Comment