Friday, July 27, 2007

Tentang menopause

Menopause adalah fase penting dalam kehidupan wanita. Tubuhnya melalui berbagai perubahan yang dapat berpengaruh pada kehidupan sosial, pandangan pribadi tentang dirinya sendiri dan kemampuannya saat bekerja. Dahulu kala, seringkali menopause dikaitkan dengan mitos dan pengertian-pengertian yang salah. Sekarang, telah diketahui bahwa menopause adalah salah satu tahapan yang normal dalam proses penuaan. Sekarang ini, berbagai kemajuan dibidang kedokteran telah menghasilkan berbagai alternatif pilihan produk kesehatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup saat menopause dan masa-masa sesudahnya. Penting untuk diketahui para wanita bahwa menopause itu sendiri tidak beresiko serius terhadap kesehatannya. Namun, peluang untuk terkena penyakit jantung dan osteoporosis (tulang keropos) muncul setelah menopause. Pengertian tentang menopause dan berbagai alternatif terapi pengobatan menopause, dapat membantu wanita membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan.

Fakta tentang menopause
Menopause adalah istilah medis yang artinya akhir dari periode menstruasi wanita. Hal ini merupakan proses yang natural dalam penuaan dan proses ini terjadi ketika indung telur berhenti memproduksi hormon yang disebut estrogen. Hal ini menyebabkan turunnya kadar estrogen yang kemudian menyebabkan berakhirnya periode menstruasi bulanan. Biasanya terjadi antara usia 45 – 60 tahun, tetapi hal ini dapat terjadi lebih awal. Menopause dapat juga terjadi ketika telah menjalani operasi pengangkatan indung telur (ovarium) atau indung telur yang tidak berfungsi lagi karena sebab-sebab tertentu.

Rendahnya kadar estrogen menjadi penyebab munculnya beberapa gejala yang tidak menyenangkan bagi banyak wanita. Gejala yang paling umum dan mudah dikenali adalah adanya hawa panas ; tiba-tiba tubuh terasa panas dan berkeringat (Hot Flush). Beberapa wanita merasakan bahwa hawa panas ini mengganggu tidur mereka dan yang lain merasakan adanya perubahan suasana hati. Gejala lainnya dapat diikuti dengan periode tertentu, seperti infeksi saluran urine dan vagina. Urinary incontinence (kebocoran urine atau tidak dapat mengontrol aliran urine) dan peradangan pada vagina. Karena adanya perubahan pada aliran urine dan vagina tersebut, beberapa wanita merasa tidak nyaman atau merasa sakit selama berhubungan seksual. Banyak wanita juga merasakan adanya perubahan pada kulit, saluran pencernaan dan perubahan pada rambut mereka saat menopause. Dalam jangka panjang, beberapa wanita akan merasakan berbagai masalah yang berhubungan dengan rendahnya kadar estrogen setelah mengalami menopause. Hal ini termasuk osteoporosis dan bertambahnya resiko untuk terkena gangguan pada jantung.


Pengertian estrogen dan progesterone
Estrogen dikenal sebagai “hormon wanita” karena memegang peranan penting dalam membentuk tubuh wanita dan mempersiapkannya untuk melakukan fungsi-fungsi khusus wanita seperti mengandung/hamil dan menyusui. Sebagai contoh, estrogen penting untuk perkembangan payudara dan pinggul. Selain itu, vagina, uterus dan organ-organ wanita lainnya tergantung akan keberadaan estrogen pada masa pendewasaan.

Progesteron adalah hormon lain yang dihasilkan oleh indung telur wanita, sama halnya dengan estrogen kedua hormon ini mengatur perubahan yang terjadi pada tiap siklus menstruasi bulanan dan mempersiapkan uterus (rahim) untuk kehamilan. Yang utama pada menopause. Lebih dari 90% estrogen dalam tubuh wanita diproduksi oleh indung telur. Organ lainnya (termasuk kelenjar adrenal, hati dan ginjal) juga memproduksi estrogen dalam jumlah kecil. Itulah sebabnya mengapa selanjutnya wanita hanya mempunyai kadar estrogen dalam jumlah yang sedikit setelah mengalami menopause. Karena sel-sel lemak juga dapat memproduksi estrogen dalam jumlah kecil, wanita yang mempunyai kelebihan berat badan, setelah mengalami menopause akan mengalami lebih sedikit masalah, berupa hawa panas pada tubuh maupun osteoporosis (keduanya merupakan masalah akibat kurangnya kadar estrogen) dibandingkan wanita yang mempunyai sedikit lemak.

Progesterone adalah hormon terpenting wanita dalam tingkatan kedua. Seperti halnya estrogen, sebagian besar progesteron diproduksi dalam indung telur, dimana sebagian kecilnya diproduksi oleh kelenjar adrenal. Fungsi progesterone adalah untuk:
· Merangsang pembentukan suatu “selaput pelapis” dalam uterus yang berfungsi untuk tempat tumbuh dan berkembangnya telur yang telah dibuahi menjadi bayi.
· Membantu produksi susu
· Secara umum mempertahankan kehamilan

Gejala-gejala
Sekitar 75% wanita melaporkan bahwa beberapa gejala memang mengganggu selama menopause, tetapi kehebatan dan frekuensi gejala tersebut bervariasi diantara tiap wanita. Gejala yang paling umum adalah hawa panas dalam tubuh dan vaginal atrophy (selaput lendir pada vagina menjadi lebih tipis, lebih kering, lebih rentan terhadap penyakit dan mulai menyusut).

Pendarahan yang tidak normal
Saat menopause akan datang, biasanya akan ditandai dengan periode menstruasi yang tidak normal. Maka perubahan-perubahan seperti; periode menstruasi yang me-manjang atau me-mendek, pendarahan menstruasi yang lebih berat atau lebih ringan, dan siklus menstruasi yang berubah-ubah, merupakan tanda-tanda datangnya menopause.

Faktor yang dapat mempengaruhi hawa panas (hot flush) pada tubuh
o Cuaca yang panas dan lembab
o Tempat yang sempit
o Minuman atau makanan yang mengandung kafein atau alcohol
o Makanan pedas

Hawa panas pada tubuh
Hawa panas dalam tubuh adalah gejala klasik dari menopause dan juga alasan yang paling umum untuk mulai mencari pengobatan. Hawa panas pada tubuh tersebut menimbulkan sensasi hangat atau bahkan rasa panas yang hebat secara tiba-tiba pada bagian-bagian tertentu dari tubuh terutama bagian dada, wajah dan kepala. Biasanya diikuti dengan kulit yang memerah dan berkeringat serta diikuti dengan tubuh yang gemetar. Beberapa wanita merasakan jantungnya berdetak sangat cepat dan keras, mereka merasa berdebar-debar.



--------------------------------------------------------------------------------

Penipisan pada Vagina

Estrogen mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam mempertahankan fungsi vagina bagi wanita beserta selaput-selaput disekitarnya, uterus, kandung kemih dan urethra (organ yang berfungsi mengeluarkan urine dari kandung kemih). Setelah menopause, seluruh organ ini akan mengalami penyusutan dan fungsi yang melemah. Saat perubahan ini terjadi pada kandung kemih dan urethra, masalah yang tak terduga seperti kebocoran urine (tidak mampu mengontrol keluarnya urine), luka atau infeksi pada saluran urine dapat terjadi.

Penipisan pada jaringan selaput vagina dapat juga dapat menyebabkan rasa sakit selama berhubungan seksual. Selain itu juga dapat menyebabkan kekeringan pada vagina, juga rasa gatal dan irirtasi.

Korelasi antara suasana hati, menopause dan fungsi seksual

Otak juga dipengaruhi oleh estrogen. Bahkan, estrogen sekarang ini dinyatakan penting untuk daya ingat dan fungsi prima dari sel-sel saraf yang ada di otak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa terapi penggantian estrogen dapat meningkatkan aktivitas otak dan juga meningkatkan daya ingat.

Peluang untuk mengalami depresi juga meningkat beberapa tahun sebelum menopause. Namun, masih belum ada kejelasan apakah depresi disebabkan oleh menurunnya kadar estrogen atau karena banyaknya permasalahan yang dihadapi wanita berusia 40-50 tahun (seperti karir, tekanan dalam pernikahan, masalah pada anak-anak atau dengan orang tuanya.).

Perubahan kesehatan setelah menopause

Osteoporosis

Faktor yang memperbesar resiko osteoporosis

· Ras, khususnya Bangsa asia

Struktur tubuh yang langsing

Perokok

Riwayat keluarga (ibu, kakak, nenek penderita osteoporosis)

Menopause yang datang sebelum waktunya

Osteoporosis adalah istilah kedokteran untuk pengeroposan tulang. Keroposnya tulang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah, dimana tulang punggung, pergelangan tangan dan pinggul cenderung mudah sekali retak. Walaupun secara alami tulang mulai keropos pada pria maupun wanita di usia sekitar 40 tahun, namun pada wanita yang telah mengalami menopause pengeroposan tulang berjalan lebih cepat.
Penggunaan estrogen setelah menopause dapat memperlambat laju pengeroposan tulang dan dapat mencegah tulang patah. Karena penggunaan estrogen mempunyai beberapa resiko, hanya wanita yang cenderung terkena osteoporosis yang seharusnya menggunakan estrogen untuk pencegahan.

Pastikan Anda mendapat kalsium yang cukup dalam diet harian sehingga dapat memperkuat tulang-tulang Anda. Target perhari-nya adalah 1000 mg per hari (bagi yang belum mengalami menopause) atau 1500 mg per hari (bagi yang sudah mengalami menopause). Olahraga teratur untuk menjaga berat badan, contohnya, berjalan kaki juga dapat membantu pencegahan osteoporosis.

Penyakit jantung

Angka penyakit jantung meningkat terutama pada wanita setelah menopause. Banyak orang berpendapat penyakit jantung adalah “masalah pria”, cukup mengejutkan bahwa ternyata penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian pada wanita.

Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terkena penyakit jantung pada wanita maupun pria, yaitu:

Kelebihan berat badan (overweight)

Tekanan darah tinggi

Diabetes

Perokok

Kadar “kolesterol jahat” (LDL) yang tinggi

Kurangnya tingkat aktivitas (gaya hidup yang bermalas-malasan)

Penggunaan terapi pengganti estrogen telah terbukti secara drastis dapat menurunkan resiko terkena penyakit jantung. Estrogen dapat menurunkan tingginya kadar “kolesterol jahat” dalam tubuh dan membantu menjaga kondisi pembuluh darah yang sehat. Juga dapat membantu menurunkan tekanan darah serta turut berperan dalam mempertahankan tekanan darah yang normal. Para ahli percaya bahwa terapi penggantian estrogen diduga merupakan faktor yang paling utama dalam mencegah penyakit jantung pada wanita.

Apa arti Terapi Penggantian Hormon (HRT Hormone Replacement Therapy)?

Terapi penggantian hormon adalah obat-obatan dengan resep dokter atau hormon alami yang digunakan untuk menggantikan hormon-hormon yang hilang setelah operasi atau pada proses penuaan. Terapi penggantian hormon tersedia dalam berbagai bentuk dan tipe (contoh: estrogen, progesterone, testosterone, dll). Terapi penggantian hormon dapat dilakukan dalam bentuk suntikan, spray, pil, atau krim.

Terapi penggantian hormon diberikan untuk mengurangi rasa tidak nyaman sementara yang terjadi selama menopause (seperti telah dijelaskan diatas) dan mengurangi resiko jangka-panjang dari menurunnya kadar estrogen dalam tubuh. Namun, dari berbagai penelitian ditemukan bahwa penggunaan HRT mempunyai beberapa efek samping dan resiko yang berbahaya, seperti penggumpalan darah, gejala yang menyerupai gejala sebelum menstruasi, perubahan dalam kemampuan seksual, sakit kepala, kadar gula darah yang berubah-ubah, edema (pembengkakan akibat kadar air berlebih), serta meningkatnya resiko terkena kanker payudara dan kanker kandungan.

Dalam suatu penelitian yang dipublikasikan pada tahun 1995 “journal of medicine, New England, Graham Colditz, M.D., di Harward Medical School menemukan bahwa pada wanita yang menjalani penggantian estrogen, mempunyai peluang 32% mengalami kecendrungan terkena kanker payudara dan wanita yang menggunakan hormon estrogen dan progesterone, mempunyai 41% peluang resiko mengidap kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menjalani terapi penggantian hormon. (Grow Young With HGH by Dr. Ronald Klatz, pg.181)


Lebih baik pelepasan hormon terjadi secara alami dibandingkan dengan menggunakan terapi penggantian/HRT

Sejalan dengan terus bertambahnya data ilmiah tentang pentingnya beberapa hormon kunci dalam mempertahankan kondisi sel yang sehat dan awet muda. Pembelajaran tentang bagaimana memacu peningkatan persediaan komponen-komponen yang yang terus menipis tersebut, diperkirakan/diduga merupakan jawaban untuk memperpanjang hidup yang sehat.
Usulan yang disampaikan oleh para peneliti adalah bahwa pengembalian komponen kimia langsung ke dalam tubuh tidak akan se-aman dan se-efektif mempercepat usaha tubuh itu sendiri, sebagai agen/alat perangsang atau pemacu, sekarang penelitian lebih berfokus kearah ini. Pengkonsumsian suplemen makanan tertentu yang dapat meningkatkan produksi hormon secara alami, seperti hormon pertumbuhan, DHEA, thyroxin, melatonin, estrogen, testosterone dll, diduga akan sangat berpengaruh pada proses produksi hormon-hormon tubuh secara alami. Beberapa nutrisi yang ada didalamnya dapat menstimulasi pelepasan hormon secara alami dan para ahli percaya bahwa metode ini benar-benar lebih efektif dan aman dibandingkan penggantian hormon langsung ke dalam tubuh.


Menurut pendapat umum, stimulasi produksi hormon berdasarkan system metabolisme alami tubuh, selalu lebih baik dibandingkan menggantikannya dengan hormon buatan.

sumber. http://www.bio-young.com

1 comment:

Tubal Reversal said...

great and awesome blog...i am really impressed to see it...
I recently see a site mybabydoc.com of an very experienced doctor name as DR Morice and specialized in woman issues like Menopause,Tubal Reversal,Fertility treatment,Cosmetic Surgery,vaginal atrophy and much more like these..