KEPEDULIAN TERHADAP PERAWAT
Oleh : Riza.
Nurse day yang jatuh pada tanggal 12 Mei 2008 telah berlalu yang tersisa hanya harapan yang tak kunjung datang tentang pengesahan RUU praktik keperawatan. Kita selalu menunggu momentum seperti menunggu datangnya hari tersebut baru bergerak, apakah hari tersebut selalu hadir ditiap jam atau bulan? Tentu tidak. Jadi jangan tunggu hari untuk bergerak. Yang diperlukan adalah lobi – lobi yang cantik yang dilakukan oleh orang – orang yang cerdik sehingga harapan tersebut menjadi kenyataan.
Banyak perawat yang berusaha agar di akui eksistensinya tapi lupa bahwa untuk mencapai hal tersebut tidak mudah. Ada perawat yang ingin dapat memerintah tenaga medis layaknya film emergency room buatannya holywood atau sebenarnya memang keadan tersebut memang ada. Dengan tidak mengecilkan profesi perawat, banyak perawat masih berpendidikan D3, secara logika apakah mungkin bisa menyuruh seseorang yang mengambil pendidikan hampir 4 tahun di pendidikan ditambah 2 tahun di lapangan dilanjutkan dengan pendidikan spesialis yang memakan waktu 4 – 5 tahun sehingga total pendidikan yang di ikuti menjadi 10 - 11 tahun .
Yang diperlukan oleh perawat adalah terus menimba ilmu baik yang bersifat formal maupun informal, yang bersifat formal agar diakui secara sah oleh hukum sedangkan yang bersifat informal, agar ilmu perawat tersebut terus ter up – date.
Ini my history boleh di percaya boleh tidak, saya bekerja di unit khusus dan pimpinan unit tersebut adalah seorang konsultan yang katanya salah satu murid terpandai dikelasnya. Konsultan ini selalu menganggap remeh masukan dari saya, terkadang ketika masukkan tersebut diberitahukan seolah – olah dia mendengar seperti ogah – ogahan, terkadang ia suka menyindir pekerjaan perawat. Lambat laun masukan saya mulai di dengar dan membuat saya bisa berdiskusi tentang pasien dengan konsultan tersebut, ketika saya mendapat promosi jabatan dan harus meninggalkan ruang tersebut, konsultan tersebut berujar pada acara perpisahan saya, beliau mengatakan : “ saya suka marah denganmu, suka cuekin kamu ketika sedang berbicara, sebenarnya saya sedang menguji sampai dimana kemampuan kamu, dan saya sebenarnya keberatan kamu pindah karena sulit mencari perawat yang berkwalitas........”.
Dari sekelumit kata – kata diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa medis membutuhkan perawat yang setara ilmunya dengan mereka, tanpa itu jangan pernah bermimpi untuk menjadi mitra dengan mereka.
Saran saya untuk perawat, tunjukkan kemampuan kita bahwa memang kita pantas di hargai karena kita berhadapan dengan orang – orang yang kaya akan ilmu pengetahuan.
Semoga perawat indonesia menjadi perawat yang diakui eksistensinya diseluruh dunia. Semoga saya bukan jadi perawat pemimpi.
No comments:
Post a Comment