Sunday, December 30, 2007

Praktek higiene yang baik dapat membantu cegah infeksi kuman (19-Dec-2007)


Alabama Departement of Public Health menyarankan bahwa beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu pencegahan infeksi Community Acquired Methicillin-resistant Staphylococcus aureus atau dikenal dengan CAMRSA. Walaupun departemen tidak menyatakan data mengenai kejadian infeksi MRSA, hal ini tetap menjadi perhatian bahwa ini akan menjadi masalah biasa dan berkembang. Staphylococcus aureus, sering disingkat ‘staph’ adalah bakteri yang biasa ditemukan pada kulit dan dalam hidung orang dewasa sehat. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), S. aureus membuat koloni dalam lubang hidung kira-kira 30% dari populasi tanpa menyebabkan penyakit. Biasanya, staph dapat masuk ke dalam tubuh dan menyaebabkan infeksi. Infeksi ini dapat ringan seperti bisul/borok, atau yang serius seperti infeksi darah dan pneumonia. Beberapa bakteri menjadi resisten terhadap pengobatan yang sebelumnya digunakan untuk menangani staph. Bakteri resisten ini disebut Methicillin-resistant Staphylococcus aureus atau MRSA. Dr. Charles Woernle, seorang asisten petugas kesehatan CDC mengatakan bahwa infeksi MRSA kemungkinan meningkat. Kuman yang muncul lebih sering dapat menyebabkan infeksi yang parah dan mengancam kehidupan. Hal ini dikarenakan organisme ini mampu mendapatkan resistensi dari antiobiotik umum sehingga dapat menjadi sangat sulit ditangani dan diobati. Praktek higiene yang baik dan praktek pengendalian infeksi dapat menurunkan risiko infeksi MRSA. Hal ini mencakup : 1. Mencuci tangan adalah salah satu cara mencegah penyebaran kuman. Praktek mencuci tangan yang baik paling sedikit 15 detik dengan sabun dan air atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol bila sabun dan air tidak tersedia. 2. Tidak berbagi barang pribadi seperti handuk, lap tangan, pisau cukur, seragam atletik atau pakaian lain yang dapat kontak dengan luka atau perban. Cuci pakaian atau kain dengan air hangat dan sabun deterjen dan keringkan pada udara panas. 3. Hindari kontak dengan luka atau perban orang lain. Jika kontak diperlukan, gunakan sarung tangan sekali pakai dan cusi tangan segera setelah melepas sarung tangan. Sarung tangan dan pakaian yang telah digunakan dapat dibuang dengan sampah rumah tangga. 4. Jaga semua potongan dan serpihan bersih dan tertutup dengan kain atau perban sampai sembuh. Ikuti instruksi penyedia layanan kesehatan Anda untuk penyembuhan luka yang benar. 5. Para murid harus menghidari berbagi barang pribadi dan produk-produk kesehtan kulit seperti pakaian, balsem atau pelembab. 6. Cari bantuan medis jika luka tidak sembuh dengan baik atau muncul infeksi. 7. Jika diberikan antibiotika, makan semua dosis, walaupun infeksi terlihat membaik. Tidak boleh berbagi antibiotika dengan yang lain atau menyimpan antiobiotika yang tidak habis untuk digunakan di kemudian hari. 8. Bersihkan permukaan dengan desinfektan atau larutan segar pemutih dalam air. Informasi lebih lanjut mengenai MRSA tersedia dalam http://www.adph.org/epi. Hal ini mencakup pedoman pencegahan penyebaran MRSA di rumah sakit dan fasilitas pelayanan jangka panjang, sekolah dan tempat olah raga.




sumber.kalbe.co.id

1 comment:

adrie999 said...

alo.. mo tukeran LinK yah, link blog ini udah sy LinK di http://jagowisata.com , mohon link balik yah... trims