Sunday, December 30, 2007

Lima cara menghindari C-section (bedah Caesar)
(06-Sep-2007)





Pemerintah Amerika dan pada ahli kebidanan sedang bekerja keras menurunkan jumlah wanita yang menjalani bedah Caesar. Tahun 2004, 29% bayi yang Amerika dilahirkan dengan bedah Caesar, suatu peningkatan lebih dari 40% sejak tahun 1996. Sejak menjadi pembedahan mayor, bedah Caesar mengandung risiko bagi ibu, termasuk infeksi, pendarahan dan nyeri. Menurut kantor Departement of Health and Human Service bagian kesehatan wanita, bayi-bayi yang dilahirkan dengan bedah Caesar lebih banyak bermasalah dengan pernapasan segera setelah melahirkan. Menurut lembaga ini, banyak para ahli berpikir bahwa sebagian besar bedah Caesar tidak diperlukan.

Berikut ini cara bagaimana menghindari bedah Caesar, kecuali Anda benar-banar memelukannya.

1. Jangan diinduksi kecuali diperlukan secara medis

Studi bertahun-tahun menunjukkan bahwa menginduksi persalinan sering mengarah pada bedah Caesar. Dr. Michael Klein, seorang profesor emeritus kedokteran keluarga dan anak-anak dari University of British Columbia, yang mempelajari bedah Caesar mengatakan, jika Anda memutuskan mendapatkan induksi karena dokter obsgin berangkat keluar kota atau karena suami Anda berangkat keluar kota, tampaknya merupakan alasan binafid, tapi Anda akan membayar dengan meningkatnya kemungkinan bedah Caesar. Klein mengatakan bahwa studi pada ibu-ibu yang pertama kali melahirkan menunjukkan bahwa 44% yang diinduksi berakhir dengan bedah Caesar, tapi hanya 8% yang rencananya melakukan persalinan secara spontan berakhir dengan bedah Caesar. Para dokter telah mengatakan beberapa kali bahwa menginduksi wanita yang rahimnya belum siap dapat mengarah pada persalinan non produktif sehingga perlu bedah Caesar.

2. Tunggu persalinan di rumah sampai pembukaan 3 sentimeter

Dr. Elliot Main, Direktur Mutu Persalinan dari Sutter Health di Kalifornia mengatakan bahwa dukungan pada ibu-ibu tinggal di rumah pada awal persalinan adalah salah satu upaya rumah sakitnya dapat mempertahankan angka bedah Caesar tetap, walaupun secara nasional terus meningkat setiap tahun. Mengapa menunggu persalinan di rumah dapat mengurangi bedah Caesar ? Sebagian berkaitan dengan perasaan ibu. Ketakutan dapat memperlambat persalinan. Tidak ada seorangpun suka berada di rumah sakit. Ruang yang asing dan banyak orang-orang asing serta sebagian dari mereka datang membawa jarum ke tempat Anda. Rumah sakit sendiri sering disalahkan, lanjutnya. Staf medis terlalu sering melakukan intervensi yang tidak perlu sebelum persalinan dengan obat penghilang nyeri, monitor atau teknik lain yang dapat memperlambat persalinan. Bahkan praktek ini terjadi di rumah sakit terbaik, imbuh dr. Main. Di Sutter Hospital, tidak masalah bila datang dan dicek, namun harus dipahami bahwa Anda lebih aman tinggal di rumah sebentar.

3. Pilih rumah sakit dan dokter Anda dengan hati-hati

Bila akan melahirkan secara normal, penting bagi Anda untuk memilih dokter dan rumah sakit yang angka bedah Caesarnya rendah. Carol Sakala, Direktur program sebuah kelompok nirlaba Childbirth Connection mengatakan, “Misalnya suatu rumah sakit mempunyai angka bedah Caesar 18% dan yang lain 45%. Pintu RS mana yang Anda masuki akan berdampak besar pada apa yang terjadi dengan Anda.

4. Di ruang persalinan, bertanyalah jika dokternya mengatakan Anda perlu bedah Caesar

Beberapa situasi adalah benar-benar darurat dan bedah Caesar diperlukan untuk menyelamatkan hidup bayi. Menurut dr. Timothy R.B. Johnson, kepala kebidanan University of Michigan, itu bukan waktu untuk bernegosiasi. Namun dalam situasi lain, para orang tua perlu menanyakan apakah bedah Caesar benar-benar diperlukan. Contohnya, jika dokter mengatakan bayi Anda terlalu besar untuk dilahirkan melalui vagina, bisa saja Anda menanyakan ‘Dokter, apakah Anda yakin bayinya terlalu besar ? Seberapa besar ?. Menurut Johnson, kemampuan menebak ukuran bayi tidak mutlak. Dia pernah memperkirakan bayi seberat 11 pound dan ternyata hanya 7 pound.

5. Cari seorang doula (asisten non medis yang memberikan dukungan fisik, emosional, dan informasi saat hamil, sebelum melahirkan dan setelah melahirkan.

Doula atau asisten persalinan dapat membantu saran bagi para ibu saat persalinan.


sumber.kalbe.co.id

No comments: