Friday, March 2, 2007

Sebaiknya perawat tahu….


Obat merupakan bahagian dari tugas perawat. Di setiap tindakan pasti obat merupakan tindakan yang diberikan perawat kepada pasien. Obat merupakan bahan kimia yang akan memberikan efek therapis bagi pasien, terkadang juga menimbulkan efek yang tidak di inginkan. Sebenarnya tidak ada obat yang 100% aman di kosumsi….semua obat pasti memberikan efek samping baik yang minimal sampai dengan yang berat.

Karena itu perawat di tuntut bukan hanya memberikan obat saja tetapi juga di haruskan mengetahui efek samping dari obat tersebut. Hal ini berguna untuk meminimalkan efek yang mungkin merugikan bagi pasien.

Sebenarnya efek samping dari obat secara umum dapat dibagi :
1.Efek samping yang dapat diramalkan.

Merupakan efek samping yang dapat diramalkan pada pemberian dosis normal. Contohnya :

•Gangguan pada fungsi fisiologis yang normal

o stimulasi reseptor beta menyebabkan dilatasi pembuluh darah perifer dan blockade dari reseptor beta akan menyebabkan vasokontriksi (perifer menjadi dingin ).
o Timbulnya pendarahan pada terapi trombolitik.
o Diare karena pemberian antibiotik spektrum luas, karena perubahan flora usus.
o Imunosupresi karena pemberian steroid. Misalnya timbul infeksi kandida (jamur) pada steroid inhalasi pada pengobatan Asma.
o Mengantuk pada pemberian antihistamin ( CTM ).
o Gangguan pergerakan dari obat – obatan anti parkinson jangka panjang.

• Penyakit – penyakit yang memperkuat efek samping obat

o Blokade beta menimbulkan bronkokontriksi pada orang – orang dengan asma. Blokade beta menyebabkan stimulasi alfa adrenergik tanpa inhibisi sehingga terjadi vasokontriksi hebat dan meningkatkan tahanan perifer dan akhirnya meningkatkan tekanan darah tetapi berakibat gagal jantung dan stroke.
o Obat – obat antiaritmia Kelas I dapat menyebabkan aritmia ventrikel ( yang mematikan ) pada pasien dengan penyakit jantung structural misalnya infark miocard.
o Parasetamol sangat toksik pada penyakit – penyakit hati kronis, misalnya peminum alcohol.


• Usia meningkatkan efek samping obat

o Pada manula dengan pemberian diuretic sering terjadi hiponatremia akibat penurunan kerja tubulus ginjal, hal ini sering terlihat seperti confusion ( binggung).
o Hipotensi postural sering terjadi akibat menurunya refleks kompensasi cardiovaskuler, sering terjadi pada pemberian obat antihipertensi.

• Efek samping yang tergantung pada jenis kelamin
 Ginekomastia timbul akibat menggunakan terapi estrogen.


2. Efek samping yang tidak dapat diramalkan dan mekanisme lain yang menimbulkan efek toksisitas.

Banyaknya toksisitas obat masuk kedalam katagori ini, sehingga perawat perlu waspada terhadap adanya toksisitas baru dan hal – hal yang tidak di inginkan. beberapa Contohnya :

• Pneumotnitis akibat pemberian amiodaran dosis tinggi akan menimbulkan gejala seperti sesak nafas, batuk noproduktif sehingga dapat disangka sebagai gagal jantung yang memburuk.
• Malabsopsi dengan fenitoin
• Miositis pada pengobatan nistatin.


Penatalaksanaan :
• So pasti obat mesti dihentikan yang dilanjutkan dengan hindari penggunaan obat tersebut.
• Berikan pendidikan kesehatan tentang obat – obat yang dapat beraksi silang……..perawat pernah kasi tau ngak ya ke pasien…….. ????????
• Untuk allergi yang berat biasanya ditandai dengan gelang medic – alert……di tempat saya belum ada………mungkin bisa di akalin dengan memberi pita berwarna merah pada pergelangan tangan pasien.

No comments: