Wednesday, April 11, 2007

Tanya jawab Tentang :Pencegahan luka dekubitus dengan trauma tulang belakang dan DM


Terima kasih kepada ibu yunita sari atas jawabannya, smoga aja jawaban beliau dapat menambah pengetahuan kita untuk memberi yang terbaik bagi pasien di Indonesia.

Pertanyaan

saya ingin bertanya karena anda lebih berpengalaman dalam perawatan luka tersebut. saya agak kesulitan melakukan pencegahan pada pasien yang trauma tulang belakang,ini disebabkan kesulitan untuk dilakukan mobilisasi dan apa mungkin posisi lateral inklin diterapkan pada keadaan tersebut.mungkin ibu yuni bisa memberi solusinya.

pada derajat 2 dan 3 luka dekubitus bagaimana perawatan luka yang baik. karena disini masih simpang siur. ada yang melakukan kompres betadine atau cairan yang lain atau cukup kompres NaCl saja.

saya pernah merawat pasien dengan luka dekubitus pada area belakang kepala tetapi pasien tersebut sangat "sulit" dikendalikan DM nya.akibatnya luka tersebut menjadi sulit untuk sembuh. pertanyaan saya apakah kita harus menurunkan gula darah sewaktu sampai 110. atau mungkin ada toleransi gula darah untuk penyembuhan luka?


Jawab

untuk pasien SCI ( spinal cord injuri) penanganan pencegahan untuk luka tekan memang agak sulit, managemen perubahan posisi pasien akan tergantung dari daerah injury yang terkena. apabila pasien merasa nyeri dan terlebih lagi mengalami servical injury, maka lakukan perubahan posisi yang pasien bisa mentoleransi. yang perlu diperhartikan, pada saat pasien diposisikan lateral, jangan sampai daerah trochanter pasien langsung mengenai kasur, karena daerah trochanter merupakan daerah yang sangat menonjol dan beresiko besar untuk terkena luka tekan. agar tidak langsung terkena daerah trochanter, pada saat diposisikan lateral, posisikan pinggul dan lutut pasien agak fleksi ( apabila tidak ada kontraindikasi). hal lain yang perlu diperhatikan untuk mencegah luka tekan adalah kondisi kulit and nutrisi. karena pasien susah utk bergerak, biasanya kulit menjadi lembab, ini perlu dimonitor kelembabapannya karena kelembaban bisa mengakibatkan maserasi pada pasien. selain itu,support nutrisi jg ptg untuk pencegahan luka tekan pada pasien SCI

untuk perawatan luka dekubitus. sebenrnya yang lebih baik untuk balutan luka diantara betadin dan NaCl adalah balutan dengan Nacl . Namun yang perlu digaris bawahi, balutan dengan NaCl tidak boleh lebih dari 8 jam durasinya, karena bila lebih dari 8 jam, ini medium yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri. disisi lain, betadin sebenarnya bersifat toksik untuk luka pasien, namun apabila perawat dan RS tidak memungkinkan untuk penggantian balutan setiap 8 jam, betadin lebih dianjurkan untuk digunakan, dengan persyaratan diencerkan terlebih dahulu.

kemudian untuk sedikit bercerita, saya kebetulan mendapatkan konsep perawatan luka tekan yang berbeda dengan diindonesia. jadi biasanya disini, kalau tidak ada infeksi, pinggir luka dibersihkan pertama kali dengan tap water (air yang dimasukan ke penyemprot, seperti penyemprot disalon ), lalu disemprotkan pada luka, lalu selanjutnya dibersihkan dengan normal saline. menurut hasil penelitian tap water efektif dalam pemebersihan luka pasien. (dijepang perawat memakai tap water karena standar kualitas airnya memang sangat tinggi , air kran aman diminum oleh manusia), namun saya ragu, kl diindonesia memakai tap water apa bagus atau tidak, soalnya swaktu dulu saya kuliah diyogya , ada peneltian oleh dokter heru di UGM, air disana banyak mengandung bakteri terutama E.coli. jadi mungkin perawatan luka memakai tap water sepertinya tidak direkomendasikan di INdonesia.
kemudian, apabila luka pasien terkena infeksi, pertama kali bersihkan dengan iodine yang diencerkan, lalu dengan normal saline, lalu balutan.

kemudian tentang luka tekan pada pasien DM, kunci pertama yang sangat penting memang pada pengendalian gula darahnya dulu. menurut pengalaman disini, penyembuhan luka akan sangat sulit bila kadar gula darahnya tidak dipertahankan dalam rentang normal.

2 comments:

Paul Malau said...

Sedikit menambahkan... tentang konsep perawatan luka. Seperti yg sudah dijelaskan ttg gula darah yang harus dikontrol,merubah posisi serta nutrisi. Hal lain adalah lingkungan dari luka, harus moist (tidak terlalu kering, tidak terlalu banyak cairan, tidak dingin dan tidak panas). Jadi kalau terlalu banyak cairan harus pakai balutan yang mengabsorpsi cairan, etc. Untuk informasi lebih lanjut ttg luka bisa hubungi Wida di Klinik Luka RS Dharmais Jakarta.

Anonymous said...

thanks atas infonya