Saturday, January 27, 2007

MENILAI OUT COME PASIEN BERDASARKAN MODIFIKASI REVISE TRAUMA SCORE PADA PASIEN DEWASA CEDERA CRANIOSEREBRAL SEDANG DAN BERAT.



Cedera kepala merupakan masalah yang serius yang perlu ditangani dengan segera, karena akan berdampak pada pasien baik saat ini maupun akan datang. Di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 1,6 juta orang pertahunnya mengalami cedera kepala, dari keseluruhannya 60.000 orang meninggal dan 70.000 – 90.000 orang mengalami cacat permanent. Kita patut bersyukur bahwa masih ada di Indonesia peneliti – peneliti yang handal dalam mengembangkan ilmu sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi saat ini.
Sebenarnya pasien cedera kepala dapat diperkiraan keluaran (out come) dalam waktu 3 x 24jam. Menurut penelitian bahwa 2/3 kematian cedera kranioserebral terjadi dalam 3 hari pertama.

Eka.M,dkk(Modifikasi revise trauma score pada pasien dewasa cedera kranioserebral sedang dan berat,2006).membuat sebuah pedoman praktis untuk memprediksi resiko kematian pasien 3 hari pertama pada pasien dewasa cedera kepala derajat sedang dan berat, dengan harapan dapat diterapkan di Indonesia karena mudah, cepat dan murah.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan system scoring trauma kranioserebral didapatkan hasil bahwa pasien yang mendapat nilai nol memiliki probabilitas kematian lebih rendah dalam 3 hari, sedangkan pasien dengan nilai scoring maksimal nilai 7 probabilitasnya lebih tinggi.

Scoring trauma kranioserebral

respon motorik
bila motorik mendapat nilai < 5, maka nilai score trauma kranioserebral 4.
bila motorik mendapat nilai >5, maka nilai score trauma kranioserebral 0.

frekwensi nafas
bila frek pernafasan >26, maka nilai score trauma kranioserebral 2.
bila frek pernafasan <26, maka nilai score trauma kranioserebral 0.

membuka mata
nilai < 3, maka nilai score trauma kranioserebral 1.
nilai > 3, maka nilai score trauma kranioserebral 0.


jumlah skoring maksimal 7, minimal 0



sumber :Neurona vol.23 no.2 januari 2006.

No comments: