Friday, January 26, 2007

PRAKTIK KLINIS DI LINGKUNGAN KEPERAWATAN


Banyak perawat yang masih bingung apa yang mesti dilakukan setelah di izin kannya perawat untuk membuka praktik mandiri layaknya dokter dan bidan. Banyak perawat yang membuka praktik layaknya dokter sehingga menimbulkan citra bahwa sebenarnya praktik yang diberikan oleh perawat sama halnya dengan praktik yang dilakukan oleh medis. Ketika saya telah menyelesaikan sekolah keperawatan sampai jenjang sarjana ada pihak dari keluarga menanyakan, “apakah setelah kamu selesai pendidikan tersebut akan menjadi dokter?”. Bagi yang mengerti tentu menjawab bahwa masuk sekolah perawat otomatis lulus juga sebagai perawat. Mana mungkin masuk bebek keluarnya ayam.

Ini mencerminkan dimasyarakat bahwa pendidikan kesehatan yang tinggi hanya di miliki oleh medis, sedangkan keperawatan cukup sampai D3 saja. Ini disebabkan karena masih sulitnya masyarakat membedakan pelayanan yang diberikan oleh seorang sarjana S1 dan D3. apalagi dengan adanya program spesiasilasi, ini akan menambah bingungnya masyarakat terhadap pendidikan keperawatan. Karena dimasyarakat sudah melekat dalam – dalam bahwa yang namanya pelayanan kesehatan selalu berhubungan dengan obat, tanpa obat mungkin mereka mengira tidak akan sembuh. Pada hal tidak semua penyakit perlu diberi obat, contohnya saja flu.

Apa yang harus dilakukan oleh perawat ketika membuka praktik klinik mandiri tersebut,apakah harus memberi obat layaknya medis.saya pikir tentu tidak……..

Dinegara maju seperti Amerika, Canada,dan Australia,disana telah berkembang praktik keperawatan mandiri yang sangat pesat, mereka tidak menunngu pasien layaknya praktik dokter disini, tetapi mereka dihubungi oleh keluarga pasien untuk memberikan bantuan kesehatan dirumah atau dikenal dengan home visit. Sebenarnya inilah salah satu area praktik klinis perawat yang harus digeluti dengan optimal.

Saya berpikir seandainya home visit ini dapat berjalan, tidak mungkin ada pengangguran tenaga kesehatan terutama perawat yang berjumlah 125.000. dan tidak ada busung lapar yang diderita oleh anak – anak kita. Alangkah lucunya negeri yang katanya bila tongkat ditancapkan ketanah pun akan tumbuh dengan subur, masih dijumpai busung lapar.
Sudah saatnya perawat berbenah diri agar kejadian tersebut tidak terulangi lagi.

Ketika perawat membuka praktek klinik ada beberapa ketrampilan asuhan keperawatan yang mesti dikuasasi dalam memberikan asuhan keperawatan dirumah :
1. perawatan luka
semua perawat pasti mengetahui cara merawat luka,tetapi tidak semua perawat paham bagaimana merawat luka yang kompleks,luka yang kompleks biasanya dirawat diruang khusus atau unit tertentu, misalnya : unit perawatan luka bakar. Untuk perawat yang melakukan perawatan luka dirumah, perawat dituntut untuk mengetahui bagaimana balutan luka yang dipakai, melakukan irigasi luka, melakukan pengkajian terhadap drain, dan bila luka mengeluarkan pus apa yang mesti dilakukan oleh perawat.
2. Perawatan pernafasan
perawatan diunit intensive membutuhkan dana yang sangat besar, saking mahalnya perawatan di unit intensive terkadang ada yang memplesetkan nama unit tersebut menjadi expensive care unit. Sekarang masyarakat telah mengerti bahwa melakukan perawatan dirumah biasanya biaya lebih murah dan pasienpun merasa nyaman karena berada di lingkungan keluarganya masing – masing. Perasat yang dilakukan dirumah adalah: pengelolaan terapi O2, pemasangan ventilasi mekanik,perawatan tracheostomy dan suction ( pengisapan lender ).

3. Tanda – tanda Vital
Pasien yang menderita hipertensi seharusnya selalu melakukan control terhadap tekanan darahnya, apalagi bila mendapat obat penurun tekanan darah. Pemberian obat hipertensi tanpa melakukan cek tekanan darah, mempunyai resiko tersendiri bagi pasien yaitu dapat menimbulkan hipotensi, di sini dibutuhkan perawat yang mengelola perawatan pasien tersebut sehingga pemberian obat hipertensi dapat diberikan sesuai dengan tekanan darah atau dihentikan sementara bila tekanan darah berada dibawah normal. Keluarga pasien terkadang dapat diajarkan bgaimana melakukan pengukuran denyutan ( jika diperlukan).

4. Nutrisi
Siapa yang tidak kenal dengan nutrisi, semua orang tahu bahwa nutrisi penting untuk tubuh baik ketika sehat maupun pada saat sakit. Perawatan yang dilakukan dirumah adalah bagaimana seorang perawat melakukan pengkajian terhadap status nutrisi pasien, melakukan pemasangan pipa nasogastrik dan petunjuk diit yang dianjurkan.

5. Pengobatan
Pengobatan disini bukan berarti perawat menulis resep dan memberikan kepada pasien untuk ditebus ke apotik, bukan seperti itu……..pengobatan disini adalah bagaimana pasien mendapat informasi tentang obat yang dipakai atau diminum, dosis yang diberikan, efek samping yang timbul, dan memantau apakah obat yang telah diberikan memberi hasil yang optimal bagi pasien. Contohnya adalah pengobatan pada TB paru, bila tidak dikontrol oleh perawat dan keluarga pasien akan memberi hasil yang buruk bagi pasien itu sendiri.

6. terapi intravena
bagi pasien melakukan infuse dirumah lebih nyaman dibandingkan dirumah sakit. Perawat dapat melakukan penatalaksanaan dehidrasi, pemberian nutrisi parenteral, tranfusi darah, dan agens analgesic dan kemoterapi.


Semua tindakan diatas biasanya dilakukan oleh seorang perawat generalis karena ia seorang perawat yang menerapkan ketrampilan dan pengetahuan pada semua level umur dan masalah kesehatan pada cakupan yang luas.

Bagi sebahagian orang, mungkin apa yang tertulis disini terlihat biasa saja atau mungkin terlalu sederhana. Tetapi bagi saya yang telah menangani pasien – pasien yang melakukan perawatan dirumah, hal ini merupakan tantangan sendiri bagi kita sebagai perawat. Sehingga di tuntut untuk lebih jeli dan professional dalam bekerja. Bagi perawat yang belum bekerja tidak ada salahnya untuk mencoba apa yang telah saya lakukan, mungkin ini akan menjadi pengalaman tersendiri bagi anda….Selamat mencoba, semoga berhasil…….

No comments: