Dari Operasi Sampai Rehabilitasi
Implant cochlear memang bukan alat sederhana. Pemasangannya pun membutuhkan proses yang melibatkan pasien, keluarga, dan tim medis. Seperti apa proses itu, simak ulasan berikut ini:
Sebelum operasi
Sebelum memastikan seorang pasien cocok menerima implant cochlear, tim medis SGH biasanya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap diri pasien. ''Termasuk memberikan pertimbangan secara psikologis apakah pasien dan keluarganya siap mengalami perubahan setelah menjalani operasi,'' kata Prof Low Wong Kein. Calon pasien dijadwalkan bertemu terapis, selain menjalani pemeriksaan telinga dengan sinar X. Semua ini bertujuan untuk mengetahui penilaian medis, logika pendengaran, bicara dan bahasa, serta penilaian psikometri.
Pada anak-anak, kata Low, kemajuan kemampuan bicara dan mendengar si anak hanya dapat dicapai bila ia hidup dalam keluarga yang mendukung secara penuh. ''Tanpa dukungan keluarga, anak tidak mungkin berhasil meski menggunakan implant.'' Karena itu, bila dari hasil pertemuan diketahui bahwa anak tidak berada dalam lingkungan keluarga yang mendukung, Low tidak akan menyarankan pemasangan implant cochlear. Begitu juga calon pasien yang tidak memiliki syaraf pendengaran dari telinga ke otak atau tidak memiliki lubang telinga. Alasannya, dalam kedua kasus ini, pemasangan implant tidak akan berguna.
Operasi
Operasi pemasangan implant cochlear di dalam kepala berlangsung selama dua jam. Setelah operasi, pasien biasanya harus tinggal selama dua hari di rumah sakit. Dua hingga empat pekan pascaoperasi, pemasangan alat di bagian luar telinga baru dilakukan. Biaya untuk pemasangan implant cochlear berkisar 40 ribu dolar Singapura tergantung merek implant yang dipakai, ditambah 10 ribu dolar Singapura untuk biaya operasi rumah sakit. Alat yang dipasang di luar kepala dapat ditanggalkan pada saat-saat tertentu, misalnya saat mandi. Sementara alat yang menempel di telinga harus diganti baterainya kurang lebih tiap tiga hari. Menurut Low, implant cochlear dapat digunakan seumur hidup.
Rehabilitasi
Setelah seluruh bagian implant cochlear terpasang, pasien harus menjalani terapi seminggu sekali dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun. Terapi dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan kemampuan pendengaran si anak. Khusus untuk pasien dari luar Singapura, SGH membuat program intensif. ''Mereka bisa datang setiap satu atau dua bulan sekali dengan masa terapi dua hingga tiga minggu.'' Sedangkan biaya untuk satu kali terapi sekitar 100 dolar Singapura.
Terapi diberikan dalam beragam bentuk. Salah satunya simulasi ruang dapur. Di tempat itu, anak dengan implant cochlear belajar mengasosiasikan beragam suara dalam kehidupan rumah sehari-hari. Contohnya, air yang mengalir dari wastafel dapur atau bunyi ketel air yang mendidih. Anak diharapkan mengerti maksud dari bunyi tertentu. Selain itu, masih ada sesi latihan bicara dengan terapis. Pertemuan dengan terapis juga dimaksudkan untuk memberikan pemahaman bagi anak terhadap bunyi atau suara yang dianggapnya tidak menyenangkan. Berbeda dengan anak-anak, terapi bagi orang dewasa tidak terlalu dibutuhkan karena umumnya mereka sudah memiliki pengalaman mendengar.
(Idionline/RoL)
No comments:
Post a Comment