Thursday, May 10, 2007

Rahasia Tampil Awet Muda


Tampil sehat dan bugar di usia tua menjadi dambaan setiap orang. Ternyata semuanya bisa dicapai sejak muda dan menjadi tampak awet muda.

Beragam aktivitas yang menguras energi mulai ditinggalkan, seiring usia mulai bertambah. Hal ini sudah sewajarnya terjadi, seiring perubahan fisik yang terjadi. Namun, menjadi tua sebelum waktunya sering menjadi hal yang ditakuti banyak orang. Hal inilah yang dirasakan oleh Kevin, eksekutif dibidang properti yang baru berusia 35 tahun. Diusianya yang masih terbilang produktif, namun Kevin sudah merasakan adanya perubahan yang begitu cepat terjadi.

Padahal, sejak usia 2o-an tampilannya sedikit atletis, namun perlahan mulai berubah. Beberapa helai rambutnya mulai memutih, begitu pula dengan kondisi tubuhnya yang mulai melemah. Tubuhnya mudah terserang penyakit, mudah capek. Perutnya pun semakin membuncit.

"Orang yang mengalami gangguan seperti berkurangnya tenaga, semangat, mood berubah, dan otot melemah berganti dengan lemak yang bertumpuk, bisa dibilang tanda proses penuaan mulai terjadi," ujar dokter Edwin Djuanda Sp.KK.

Kini berkat perkembangan teknologi ilmu kedokteran, proses penuaan bisa diperlambat. Menurut dokter Edwin Djuanda, Sp.KK, melalui pengobatan anti aging kini muncul asumsi bahwa menjadi tua itu adalah penyakit. Artinya, proses penuaan bisa dicegah, bisa di deteksi awal dan bisa diobati. Parameter penuaan ditandai dengan peningkatan massa lemak tubuh terutama di daerah perut, densitas massa tulang, ketebalan kulit, kualitas hidup, fungsi kognitif dan memori.

Awalnya adalah hasil penelitian dokter Daniel Rudman dkk pada tahun 1990. la memberikan hormon pertumbuhan (human growth hormone) pada 21 pria wanita usia 61-81 tahun selama beberapa bulan. Ternyata hasil pemeriksaan laboratorium membuktikan terjadi perubahan. Mereka kembali pada posisi 10 tahun lebih muda. Hal ini diketahui melalui kadar lemak darah, fungsi liver, ketebalan kulit, densitas tulang dsb. Inilah penelitian pertama yang membuktikan bahwa secara laboratoris dan fisik ternyata proses penuaan bisa di balikkan kembali.

Berdasarkan penelitian, proses penuaan terbagi dalam tiga fase. Pertama, fase sub-klinikal. Fase ini berlangsung pada saat usia seseorang menginjak 25 hingga 35 tahun. Pada fase ini, hormon manusia mulai mengalami alami penurunan. Meski Anda merasa sehat, sebenarnya sel-sel tubuh Anda mulai mengalami kerusakan.

Fase kedua ialah fase transisi, dimana pada fase ini, orang-orang di usia 35-45 tahun akan mengalami penurunan produksi hormon lebih dari 25 persen. Di masa ini ketajaman, penglihatan mulai melemah, rambut memutih, dan pigmen kulit bertambah. Sementara itu, energi dan stamina tubuh juga mulai menurun.

Terakhir ialah fase klinikal yakni fase yang dialami oleh orang berusia 45 tahun ke atas. Ketika berusia 70 tahun atau lebih, tingkat penurunan hormon manusia menjadi makin cepat. Di saat ini pula, dampak penyakit kronis di dalam tubuh makin nyata terlihat. Saat menjalani fase klinikal, gejala penuaanpun mulai terlihat. Rambut mulai menipis, adanya perubahan pada kuku dan kulit, energi dan libido menurun. Tak jarang pula orang mulai terkena gangguan jantung, daya ingat, dan berbagai fungsi organ tubuh lainnya.

Menurut dokter Edwin, umumnya penyakit degeneratif ini disebabkan oleh gaya hidup yakni pola hidup yang tidak sehat dan kurangnya gerak. Dikombinasi dengan terjadinya penurunan hormon seperti hormonn pertumbuhan, testosteron, DHEA mulai pada usia 30 an, kelebihan asupan kalori dan kurangnya pengeluaran kalori lewat aktifitas, maka problem menjadi amat nyata.

Pada saat muda, hormon di tubuh kita bekerjasama mengatur fungsi organ-organ tubuh termasuk respon terhadap panas, dingin, dan aktivitas seksual. Organ yang berbeda, mengeluarkan hormon yang berbeda, yang semuanya berada di bawah komando kelenjar hipotalamus. Kelenjar sebesar kacang ini terdapat di otak dan bertanggung jawab terhadap produksi dan interaksi
hormon- hormon tubuh. Karena fungsinya yang mengkoordinasikan semua hormon tubuh, maka kelenjar ini disebut juga thermostat mostat tubuh.

Selain itu, hormon dan memperkuat densitas tulang. Tanpa testosteron yang cukup seorang pria akan menimbun lemak lebih banyak di tubuhnya dan berkurang libidonya.

Perbarui Hormon
Seperti yang terjadi pada Kevin, dimana gejala penuaan muncul lebih cepat, dapat pula terjadi pada beberapa orang. Menurut dokter Edwin, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penuaan dini. Di antaranya: stres, nutrisi buruk, kurang olahraga, paparan polutan dan toksin serta kekurangan hormon. Nah, untuk memperlambat proses penuaan, hal-hal ini mesti dicegah.

Kita selalu mengatakan jangan terlalu stres, nanti cepat tua. Ternyata pernyataan itu ada benarnya. Bila seseorang mengalami stres, maka tubuhnya akan memproduksi hormon steroid. Nah, hormon ini bisa menurunkan daya tahan tubuh.

Selalu berupaya mencari cara untuk relaksasi, serta memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat merupakan salah satu kiat.

Selain itu, kontrol pola makan Anda dengan asupan gizi yang cukup. Bila kurang nutrisi, bisa menyebabkan timbulnya oksidan yang merupakan racun dalam tubuh. Memilih makanan yang salah juga bisa menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Akibatnya, kalori yang diperoleh dari bahan makanan ditumpuk menjadi lemak di bawah kulit serta pembuluh darah. Kalau sudah begitu, tentu aliran darah bisa terhambat. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyumbat pembuluh darah jantung atau otak. Tak heran, banyak orang yang mengalami stroke pada masa tua, akibat asupan nutrisi yang buruk.

Jangan lupa berolahraga. Ketika usia sudah lanjut, banyak orang yang malas berolahraga. Dengan berolahraga, aliran darah akan meningkat. Selain itu juga bisa memberi oksigen dan bahan makanan yang cukup bagi semua sel dalam tubuh. Semua racun pun terangkut untuk dinetralkan dalam hati dan selanjutnya dibuang keluar dari tubuh. Cobalah dengan olahraga ringan, seperti mengangkat beban atau joging.

Semakin kita tua, hormon kita semakin berkurang. Karena itulah tindakan lainnya untuk mencegah penuaan dini adalah dengan terapi sulih hormon. Berkat kemajuan teknologi kedokteran, saat ini terdapat hormon yang seratus persen sama dengan hormon tubuh, atau bisa juga menggunakan Rio Identical Hormon. Hormon pengganti ini bisa masuk ke dalam tubuh kita lewat suntikan, di oleskan pada kulit atau diminum. Bahkan ada pula yang dimasukkan dalam bentuk susuk di bawah kulit. Kalau sejak usia dini kita terapkan dengan baik, bukan tak mungkin kondisi fisik kita jauh lebih muda daripada usia yang tertera pada KTP.

Kiat Mencegah Penuaan Dini
- Hidup teratur dan seimbang, tidak merokok, tidak minum minuman keras
- Lakukan olahraga, durasi singkat namun intensitas tinggi. Sehingga asupan makanan yang masuk same banyaknya dengan energi yang dikeluarkan.
- Jaga pola makan sehat. Jangan terlalu banyak kalori, sedikit karbohidrat, rendah lemak. Protein lebih baik.
- Bantu dengan suplemen yang mengandung antioksidan (vitamin A, C dan E)
(Irw)


Sumber: Male Emporium

No comments: